Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sayuran Hidroponik Sukasada Tembus Swalayan Hingga Hotel Berbintang

Sayur-sayuran yang dikembangkan dengan sistem hidroponik di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali, kini merambah swalayan, restoran dan hotel.
Tanaman hidroponik./JIBI-Nicolous Irawan
Tanaman hidroponik./JIBI-Nicolous Irawan

Bisnis.com, SINGARAJA – Sayur-sayuran yang dikembangkan dengan sistem hidroponik di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali, kini merambah swalayan, restoran dan hotel di wilayah Denpasar dan kawasan wisata di Nusa Dua, Bali.

"Sayuran hidroponik dari Pancasari sudah dikenal, banyak pembeli juga datang langsung untuk membeli dengan memanen langsung dan ada yang belajar bercocok tanam," kata seorang petani dari Desa Pancasari, Agung Hendi Satria, di desa setempat di Sukasada, Buleleng, Senin (3/9/2018).

Petani dari usaha tani 'Janzen Hidroponik' Buleleng itu mengatakan hidroponik adalah salah satu teknik bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan media utamanya adalah air.

"Pertanian hidroponik di Pancasari ini dikembangkan sejak tiga tahun lalu oleh Janzen Hidroponik dan sudah sekitar 35 jenis tanaman sayuran telah berhasil dikembangkan," katanya.

Ia menyebutkan sejumlah sayuran yang ditanam itu antara lain sawi hijau, pokcay, bayam merah, kubis, dan kangkung cabut.

Menurut Agung, keunggulan penanaman sayur dengan cara hidroponik ini adalah waktu panen lebih cepat dan hasilnya merupakan sayuran organik yang bebas dari kandungan zat kimia.

"Karena budi daya sayuran hidroponik ini tidak menggunakan pestisida dan obat kimia lain, sebagaimana biasanya dilakukan terhadap tanaman di atas media tanah," katanya.

Ia menjelaskan, penyemaian bibit sayur dilakukan di atas "rockwool" yang telah diisi air, lalu disimpan di tempat yang kedap sinar matahari selama tiga hari.

"Setelah tumbuh, tanaman dipindahkan ke media pembesaran, lalu tujuh hari kemudian tanaman dipindahkan kembali ke media pendewasaan," katanya.

Pada media pendewasaan ini, kata Agung, air yang telah dicampurkan dengan nutrisi dialirkan secara terus menerus selama 24 jam dan aliran air itu diperiksa secara rutin untuk memastikan tidak ada jalur yang tersumbat yang dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman sayur.

"Dengan menggunakan cara tanam hidroponik masa panen tanaman sayur menjadi lebih cepat dua minggu dibandingkan dengan ditaman dengan mengunakan media tanah," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper