Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLTSa TPA Suwung : PT Indonesia Power akan Bentuk Strategic Partner

PT Indonesia Power rencananya akan membentuk strategic partner bersama investor yang terpilih untuk pengadaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di TPA Suwung.

Bisnis.com, DENPASAR – PT Indonesia Power rencananya akan membentuk strategic partner bersama investor yang terpilih untuk pengadaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di TPA Suwung.

Head of Business Development and Project Management Division II PT Indonesia Power Flavianus Erwin Putranto mengatakan, jika nantinya ada mitra yang memenuhi kriteria, pihaknya akan membentuk joint venture company yang didalamnya akan sacara rinci membahas mengenai pola kerja sama hingga pendanaan.

“Kita siap melakukan investasi, namun hingga saat ini proporsi belum dapat ditentukan mengenai berapa porsi nanti yang kita share dengan mitra,” katanya, Selasa (26/6/2018).

Kata dia, selain Indonesia Power yang siap berinvestasi dalam proyek ini, pihak Pemerintah Daerah Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita) juga siap mengeluarkan sharing cost sesuai dengan volume sampah yang dikirimkan ke TPA Suwung.

Nantinya, harga jual listrik dari PLTSa akan sebesar US$13,35 sen per kwh sesuai dengan Perpres No. 35 tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. Harga jual ini memang lebih mahal dari pembangkit biasa. Hal itu disebabkan karena tingginya biaya investasi teknologi.

Dia memastikan listrik yang dihasilkan dari PLTSa ini tidak akan membebani masyarakat. Sebab pemerintah siap melakukan subsidi lewat tipping fee yang jumlahnya mencapai Rp500 ribu per ton.

“Konteksnya kita lihat dalam hal ini listrik tidak membebani masyarakat, justru sebaliknya untuk perbaikan lingkungan, karena jika tidak dilakukan ke depannnya sampah menggunung, dengan pembangkit maka sampah bisa dimanfaatkan,” katanya.

Sementara, General Manager PLN Distribusi Bali Nyoman Suwarjoni Astawa juga mengatakan hal serupa. Nantinya, listrik dari sampah itu akan tetap dijual seharga US$ 11 sen ke masyarakat.

Lantaran, harga yang lebih turun dan tetap menjaga margin, maka pemerintah kembali akan melakukan subsidi untuk listrik yang dihasilkan dari pengolahan sampah ini.

PLTSa TPA Suwung sendiri digadan-gadang akan menjadi percontohan bagi daerah lain di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper