Bisnis.com, JAKARTA -- Pendapatan Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur sudah mencapai Rp9,4 miliar dalam empat bulan pertama 2018.
"Pendapatan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari wisata Komodo selama empat bulan pertama 2018 mencapai lebih dari Rp9,4 miliar, didominasi penjualan tiket wisata," sebut Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Komodo Dwi Putro Sugiarto, seperti dilansir Antara, Rabu (23/5/2018).
Sebagian besar pendapatan diperoleh dari sektor wisata seperti pembelian tiket masuk, treking, berselancar, dan menyelam. Selain itu, sektor non wisata berupa penyewaan tanah, gedung, dan bangunan di dalam kawasan wisata tersebut.
Dia menerangkan pendapatan itu diperoleh seiring terus naiknya kunjungan wisata ke salah satu dari sepuluh destinasi unggulan tersebut.
Balai Taman Nasional Komodo mencatat jumlah kunjungan wisata selama Januari-April 2018 mencapai 45.630 orang. Jumlah itu terdiri dari 27.550 orang wisatawan mancanegara (wisman) dan 18.080 wisatawan Nusantara (wisnus).
Dwi melanjutkan pihaknya terus berupaya meningkatkan arus kunjungan wisatawan melalui dukungan berbagai pembangunan serta penataan infrastruktur pendukung di dalam kawasan wisata Komodo.
"Karena pendapatan wisata Komodo sejauh ini mengandalkan penjualan tiket wisata sehingga semakin banyak wisatawan tentu pendapatan juga meningkat," tuturnya.
Pada 2017, PNBP dari taman nasional ini mencapai Rp29,1 miliar. Capaian tersebut menempatkan destinasi itu sebagai salah satu penyumbang devisa tertinggi di lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menyusul Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat.