Bisnis.com, DENPASAR – PT Pertamina (Persero) memastikan selama Ramadan dan Galungan (30 Mei - 9 Juni) tidak akan ada kenaikan harga gas elpiji di Bali lantaran pasokan dipastikan aman.
Sales Executive LPG Bali Pertamina Rainier Axel Gultom memprediksi harga elpiji ukuran 3 kg di Bali akan berada dalam posisi normal, yakni Rp14.500 di pangkalan dan Rp18.000 di warung-warung. Sementara, untuk daerah-daerah terpencil harga akan mencapai Rp20.000.
"Itu hanya sebagian kecil wilayah Bali dan itu masih normal," katanya kepada Bisnis pada Rabu (9/5/2018).
Dia optimistis harga tidak melonjak karena stok yang dipastikan aman. Adapun pihaknya akan menambah stok elpiji sebanyak 15% selama Ramadan dan Galungan.
Pada kondisi normal, konsumsi gas elpiji bersubsidi di Bali mencapai 640 metric ton (MT) selama satu hari atau sebanyak 19.500 MT selama satu bulan. Dengan penambahan kuota 15%, selama Ramadan dan Galungan akan ada sebanyak 22.425 MT gas elpiji bersubsidi.
Sementara, untuk gas elpiji nonsubsidi penambahannya mencapai 1.380 MT selama Ramadan dan Galungan dari sebelumnya kondisi normal 1.200 MT selama satu bulan.
Dia menuturkan pihaknya juga akan bekerja smaa dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan satgas pangan untuk memonitor semua pergerakan harga elpiji di Bali. Selain itu, dipastikan tidak akan dilakukan penimbunan oleh warung-warung kecil.
"Satgas pangan dikomandoi Dinas Perindustrian dan Perdagangan juga akan melakukan pengawasan langsung," kata Gultom.