Bisnis.com, KUPANG—General Manger PT PLN Persero Wilayah Nusa Tenggara Timur Christyono mengemukakan, hingga saat ini kondisi kelistrikan di provinsi setempat mengalami kelebihan daya listrik (surplus) sebesar 52 mega watt (MW) yang disiapkan untuk mendukung kehadiran investasi.
"Kondisi daya mampu di NTT saat ini sebesar 224,62 MW, sementara beban puncak 172,57 MW sehingga masih surplus 52,01 MW untuk mendukung investasi," kata Christyono di Kupang, Jumat (4/5/2018).
Ia menjelaskan, cadangan daya yang dimiliki terutama pada tiga sistem interkoneksi yakni Pulau Timor sebesar 30,89 MW, Pulau Flores 13,91 MW, Pulau Sumba 2,73 MW, selain itu pulau- pulau lainnya sebesar 4,48 MW.
Saat ini, lanjutnya, jumlah pelanggan listrik di provinsi berbasiskan kepulauan ini yang dilayani PLN sebanyak 680.000 pelanggan.
PLN juga memasok listrik untuk sebanyak 33.887 pelanggan bisnis dan 176 pelanggan industri dengan total daya 170 mega volt ampere (MVA).
Menurut Christyono, kondisi kelebihan daya yang dimiliki saat ini sudah siap mendukung kebutuhan daya yang dibutuhkan para pelaku usaha yang ingin berinvestasi.
Untuk itu, pihaknya terus membangun komunikasi dan sinergi bersama para pengusaha untuk berinvestasi dengan dukungan kesiapan listrik yang ada.
"Seperti baru-baru ini kami lakukan pertemuan di Kupang bersama 44 pelaku usaha terkait pemanfaatan listrik dan juga peluang-peluang investasi," katanya.
Dalam pertemuan itu, PLN juga menandatangani perjanjian jual-beli tenaga listrik dengan pelanggan industri PT Gulf Mangan yang bergerak pada industri smelter dengan pemasangan baru sebesar 20 MVA.
Christyono berharap, dengan kondisi kelebihan daya yang ada, pemerintah daerah setempat juga secara intens menarik kehadiran investasi di berbagai bidang sehingga perekonomian bisa tumbuh lebih cepat.