Bisnis.com, DENPASAR – Crowdfunding yang diadakan Yayasan IDEP untuk mendukung kampanye Bali Water Protection baru bisa mengumpulkan dana sebesar US$100 hingga 2017 atau 11% dari target.
Crowdfunding ini diadakan melalui Kick Starter dan telah diadakan sejak 2015. Namun, dana baru mulai terkumpul dari 2016 lalu. Adapun hasil sebesar US$100 itu merupakan realisasi dari 2016 hingga akhir 2017 lalu.
Staf Pengembangan Sumber Daya Yayasan IDEP Donny Marmer mengakui target untuk mengumpulkan dana sebesar US$900 memang terlalu besar. Sehingga, nantinya periode pengumpulan dana ini akan dibagi-bagi dalam beberapa segmen.
Selain itu, menurutnya, isu yang terlalu besar dan berat juga menyulitkan dana ini untuk terkumpul.
“Kita akhirnya akan membagi crwdfunding ini dalam beberapa tahap karena dananya terlalu besar,” katanya, Jumat (20/4/2018).
Kata dia, sebagain besar dana yang terkumpul berasal dari donasi-donasi pelaku bisnis pariwisata di Bali.
Baca Juga
Pelaku bisnis pariwistaa ini kemudian menjadi sponsor untuk setiap kegiatan Bali Water Protection oleh Yayasan IDEP, salah satunya pada Hari Bumi yang akan digelar pada Sabtu (21/4/2018).
Dia menambahkan, dana yang terkumpul ini nantinya akan digunakan untuk mengadakan penelitian dan pembangunan sumur di Bali.
“Saat ini kita pakai riset dan pengembangan kampanye untuk persiapan program pembangunan sumur,” sebutnya.