Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasokan Kebutuhan untuk IMF Aman, Hanya Bawang Putih Belum Cukup

Pasokan kebutuhan makanan selama pelaksanaan IMF & World Bank Annual Meeting di Bali pada Oktober mendatang dipastikan akan terpenuhi kecuali komoditas bawang putih.
bawang putih/Antara-R. Rekotomo
bawang putih/Antara-R. Rekotomo

Bisnis.com, DENPASAR—Pasokan kebutuhan makanan selama pelaksanaan IMF & World Bank Annual Meeting di Bali pada Oktober mendatang dipastikan akan terpenuhi kecuali komoditas bawang putih.

Kepala Kantor Perwakilan BI Bali Causa Iman Karana mengatakan dari hasil pertemuan dengan tim pengendali inflasi daerah (TPID) Bali, seluruh pasokan tersebut dapat dipenuhi oleh Pulau Dewata. Hanya saja, khusus komoditas bawang pada saat ini masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

“Rasanya belum perlu mendatangkan dari luar daerah. Stok makanan juga cukup. Pekerjaan rumah kami saat ini adalah bawang putih karena ada persoalan bibit,” paparnya, Kamis (5/4/2018).

Dikhawatirkan jika pasokan bawang putih tidak mencukup, maka menjadi salah satu pendorong meningkatnya inflasi. Causa menuturkan ancaman inflasi akibat pelaksanaan ajang pertemuan tahunan bank sentral seluruh dunia tersebut terhadap Bali sangat terbuka.

Pengalaman Bali saat menjadi tuan rumah APEC 2013, tingkat inflasi menembus 8,16% dari tahun sebelumnya hanya 4,71%. Meskipun tidak dapat dipastikan bahwa penyebabnya adalah APEC, tetap saja kondisi itu harus diantisipasi. Causa menegaskan untuk pasokan komoditas bahan baku makanan lain pihaknya mendapatkan laporan bahwa cukup aman.

Dia mencontohkan, untuk stok daging sapi sebanyak 5.450 ton per tahun dengan tingkat kebutuhan per bulan hanya 152 ton per bulan. Ayam ras, pasokan sebanyak 71.000 ton per tahun dengan tingkat permintaan per bulan sebesar 2.106 ton.

“Meskipun misalnya daging sapi naik tiga kali lipat dari normal dan ayam ras sama permintaannya, pasokan masih aman. Mungkin untuk kebutuhan tertentu seperti daging wagyu ya bisa dari luar daerah,” katanya.

Causa menyampaikan dari hasil identifikasi, hanya bawang putih yang pasokannya harus segera diantisipasi.

TPID berencana akan mendiskusikan hal ini dengan dinas terkait agar segera mendapatkan solusi. Selain itu, pihaknya juga berharap dalam beberapa bulan ke depan tidak ada gejolak kenaikan harga.

Pihaknya juga akan berkoordinasi untuk mengupayakan pasokan yang tersedia tidak dibawa ke luar daerah karena berpotensi mengganggu ketersediaan. Apalagi dari laporan BMKG, cuaca pada tahun ini diprediksi normal sehingga produksi komoditas tetap berjalan sesuai rencana.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Feri Kristianto
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper