Bisnis.com, DENPASAR—Kementerian PPN/Bappenas akan melakukan analisis ekonomi pelaksanaan Annual Meeting IMF-WB pada Oktober mendatang terhadap Bali dan Indonesia.
Staf Ahli Menteri PPN /Bappenas Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan penelitian dilakukan secara tiga tahap. Pertama, pre event analysis, tahap kedua survei terhadap 1.000 responden dan 500 UMKM di Bali, dan tahap terakhir adalah post event guna mengetahui dampak untuk Bali kedepan terutama bidang pariwisata.
“Dari hasil survei ini nantinya diharapkan akan menjadi feedback dan data strategis kondisi sesungguhnya yang terjadi di lapangan,” paparnya di Denpasar, Rabu (14/3/2018).
Lebih lanjut dijelaskan, dari hasil analisis mengenai inclusive economy grove indeks atau indeks pertumbbuhan ekonomi inklusif, Bali menduduki peringkat kedua setelah DKI Jakarta. Hal itu membuktikan bahwa Bali cukup inklusif dibandingan dengan provinsi lain sehinga bisa menjadi contoh.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan banyak hal menarik yang dapat disurvei. Dia menegaskan Bali akan memanfaatkan event tahunan tersebut semaksimal mungkin khususnya bidang pariwisata.
Menurutnya, Pemprov Vali akan menyiapkan paket-paket pariwisata, kerajinan dengan melibatkan UKM dan Dekranasda maupun dari segi akomodais guna menerima kedatangan peserta Annual Meeting IMF-WB yang diperkirakan mencapai 50.000 orang