Bisnis.com, DENPASAR—Ditreskrimsus Polda Bali akan membentuk satgas anti kejahatan cyber untuk menekan aksi kejahatan perbankan khususnya scimming.
Kanit Cyber Crime Polda Bali Kompol I Wayan Wisnawa mengatakan satgas akan beranggotakan tim cyber Polda Bali, vendor masing-masing ATM serta Bank Indonesia. Pembentukan tersebut dilakukan karena sebagai daerah wisata, Bali merupakan salah satu sasaran dari pelaku aksi kejahatan tersebut.
“Bali adalah daerah wisata, sehingga merupakan sasaran empuk dari pelaku kejahatan sciming. Di mohon masyarakat semakiin berhati hati dalam melakukan transaksi di ATM,” jelasnya, Minggu (11/3/2018).
Kompol Wisnawa mengungkapkan terbentuknya satgas ini diharapkan bisa mencegah aksi sciming bahkan mengurangi aksi yang sering merugikan nasabah tersebut. Dia menegaskan kejahatan berupa menggandakan informasi yang terdapat dalam pita magnetik pada kartu keredit dan debit maupun ATM secara ilegal itu sering merugikam nasabah.
Sasarannya, sering terjadi di daerah wisata yang banyak wisatawan asingnya seperti Bali, NTN dan DKI Jakarta. Tim cyber Polda Bali dalam setahun ini sudah berhasil membongkar 2 kasus yang terjadi di Sukawati dan Singaraja.
“Karena sasaran sejati dari kejahatan ini adalah saldo orang asing yang nilai kurs-nya tinggi,” jelasnya.
Secara khusus, Kompol Wisnawa membagikan tips aman bagi nasabah atau pemilik kartu agar tidak menjadi korban aksi kejahatan ini:
1. Hati hati menekan PIN karena kadang pelaku memasang kamera tersembunyi untuk mengetahui password korban.
2. Hindari menggunakan ATM di daerah redup atau sepi karena pelaku mudah memasang alat skiming di tempat pengawasan yang lemah.
3. Periksa saldo rekening secara teratur, apabila ada penarikan uang yang aneh segera laporkan ke pihak bank.
4. Jangan terlalu sering mengakses akun bank Anda, karena terlalu sering maka semakin rentan dibobol.
5. Daftarkan di bank Anda setiap transaksi menggunakan dua jenis otentikasi.