Bisnis.com, DENPASAR—Ajang promosi produk wisata Bali and Beyond Travel Fair akan digelar kembali 26-30 Juni 2018 di Nusa Dua, Badung, Bali dengan menghadirkan 276 buyer dan 178 seller.
Ketua DPD Asita Bali I Ketut Ardana mengatakan penjual dari 19 provinsi bakal menawarkan anekaproduk wisata kepada pembeli dari 40 negara yang diundang.
“Bali telah dikenal, tetapi upaya untuk mempromosikan destinasi wisata harus tetap dilakukan secara berkelanjutan, apalagi dalam suasana Bali recovery,” katanya, Selasa (6/3/2018).
Menurut Ardana ajang Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) kelima ini telah dipersiapkan sejak dini dan diharapkan bisa mendatangkan harapan semua pihak pada saat pemulihan kepariwisataan Bali pascaerupsi Gunung Agung.
Para pemangku kepentingan, lanjut Ardana, baik pemerintah maupun kalangan pelaku pariwisata melakukan persiapan agar citra Bali dan destinasi di Indonesia lainnya mendapat simpati para calon pembeli.
Selain itu, ajang BBTF yang dilaksanakan menjelang Pertemuan Tahunan IMF-World Bank yang bakal dilaksanakan pada 12-14 Oktober di Nusa Dua menjadi momentum yang baik. Kendati Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) tak berhubungan dengan pertemuan itu, ia menyebut ada keterkaitan dalam hal penggarapan pariwisatanya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Causa Iman Karana mengungkapkan estimasi dampak ekonomi dari pertemuan tersebut sangat besar yang diperkirakan dialokasikan untuk akomodasi dan wisata.
Kata dia selama 5 hari di Bali, sekitar 15.000 delegasi dengan asumsi membawa keluarga, staf maupun rombongan pengeluarannya diperkirakan Rp566 miliar. Belum lagi asumsi untuk tiket pesawat sekitar Rp36 miliar, transportasi Rp38 miliar, dan belanja kuliner, paket hiburan serta suvenir Rp146 miliar.
