Bisnis.com, JAKARTA—Bandara Internasional Bali Baru (BIBU) akan berada di lokasi lepas pantai karena tidak memungkinkan untuk dibangun di darat.
Presiden Direktur PT Bandara Internasional Bali Baru (BIBU) I Made Mangku mengatakan lokasi pembangunan di darat berisiko menggusur 33 pura, 121 situs sejarah, jalan raya, pemukiman, hingga lahan sawah subur. Adapun, lokasi proyek sekitar 19 km arah Timur dari Ibukota Kabupaten Buleleng.
"Begitu banyak obstacle di darat, kami memilih bangun di offshore," kata Made, Kamis (22/2/2018).
Dia menambahkan Gubernur Bali Made Mangku Pastika sudah berpesan proyek bandara tidak boleh menggusur sawah produktif, pura, hingga situs sejarah.
Pembangunan bandara ini, lanjutnya, bertujuan untuk mengakomodir pariwisata di Bali Utara. Beberapa objek wisata potensial yakni Tulamben, Nusa Penida, Taman Nasional Bali Barat maupun akses ke Banyuwangi dan Lombok.
"Selama ini potensi pariwisata hanya terkonsentrasi di Bali Selatan karena sudah ada Bandara Ngurah Rai," ujarnya.
BIBU direncanakan sanggup menampung 32 juta penumpang dengan luas terminal mencapai 230.000 m2. Adapun, panjang landasan pacu (runway) mencapai 4.100 m.