Bisnis.com, MATARAM -- 'Promosi cuma-cuma' menjadi pembakar semangat Nusa Tenggara Barat mengejar momentum pelaksanaan Annual Meeting IMF - World Bank Group di Nusa Dua, Bali pada Oktober 2018.
Tak ingin melewatkan kesempatan, NTB yang secara geografis berbatasan langsung dengan Pulau Dewata di sebelah timur tengah merancang strategi untuk bisa mendapatkan cipratan rejeki dari pelaksanaan acara tersebut.
Sebagai destinasi wisata utama Indonesia yang secara spasial paling dekat dengan epicentrum penyelenggaraan event tersebut, NTB, khususnya Pulau Lombok memiliki posisi sangat strategis sebagai salah satu destinasi wisata dengan tingkat konektivitas yang tinggi.
Pendekatan dengan Panitia Nasional pun dilakukan NTB guna bisa mendapat kesempatan untuk 'promosi cuma-cuma' dalam kegiatan tersebut. Para pemain di bisnis pariwisata NTB menyatakan kesanggupannya untuk menyokong suksesnya acara tersebut.
Ketua Himpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB Hadi Faisal menyebut, karakter wisata dan budaya di Pulau Lombok relatif mirip dengan Bali. Selain itu, kesiapan infrastruktur di Pulau Lombok juga telah siap untuk menyambut cipratan wisatawan dari pulau Dewata.
"Untuk pesawat-pesawat berbadan lebar bandara di sini sudah bisa didarati. Pengalaman untuk hospitality juga sudah kami siapkan. Bahkan dengan kapal cepat bisa satu jam saja dari Bali ke Sengigi atau ke Tiga Gili," ujar Hadi.
Pihaknya telah menyiapkan 8.500 kamar hotel kelas bintang tiga ke atas yang dapat digunakan jika wisatawan ingin melanjutkan perjalanan dari Bali ke Lombok.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB Wahyu Yuwana Hidayat menyebut, berdasarkan survey Bank Indonesia pada tahun 2015, rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara sekitar Rp1,076 juta per hari atau sekitar USD125. Selain itu, Bank Indonesia juga mencatat, rata-rata lama tinggal wisatawan asing di Indonesia sekitar 7 hari.
"Ini tantangan yang harus kita jawab, berani tidak 5% saja dari total peserta itu ditargetkan ke sini. Tentunya momen ini bisa menjadi sarana promosi yang potensial untuk mengenalkan NTB, tidak hanya wisata tetapi juga menunjukkan kestabilan ekonomi Indonesia sudah membaik," papar Wahyu.
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi NTB Taukhid memasang target yang lebih tinggi atau sekitar 30% dari total peserta kegiatan yang diharapkan bisa bergeser ke Pulau Lombok.
"Tahun 2016 saya sudah mendapat arahan dari pusat, dalam hal ini Kementerian Keuangan, untuk bisa mendukung acara ini dengan membentuk tim lokal. Sudah saya berikan jawaban bahwa NTB siap untuk mendukung," tegas Taukhid.
Keuntungan Indonesia dari penyelenggaraan event ini, bukan hanya pada bidang ekonomi dan investasi, tetapi juga menunjukkan tingginya kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia dalam bidang keamanan dan stabilitas politik.
Untuk alasan itu, NTB akan memanfaatkan event yang rencananya dihadiri oleh lebih dari 20 Kepala Negara, 189 Menteri Keuangan, dan 189 Gubernur Bank Sentral, bersama delegasi VVIP dari kalangan bisnis di negara-negara peserta dan high-profile family members.
Kegiatan Annual Meeting IMF - World Bank Group 2018 setidaknya akan terdiri dari main event dan side event. Main events berupa plenary meetings, development committee (DC) meeting, dan international monetary and financial committee (IMFC) meeting yang dihadiri oleh seluruh dewan gubernur World Bank dan IMF.
Sementara itu, side event merupakan rangkaian pertemuan yang diperkirakan dapat mencapai 2.000 pertemuan yang diselenggarakan bersamaan atau menjelang main-events.
Menurut catatan Bisnis, Satuan Tugas Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 mengklaim sebanyak 4.000 orang delegasi sudah menyatakan ketertarikannya menjajal 26 paket wisata yang ditawarkan Kementerian Pariwisata.