Bisnis.com, DENPASAR -- Pesawat kecil yang hendak terbang ke Bali saat gelaran IMF-WB pada Oktober 2018 nanti kemungkinan tidak akan diizinkan mendarat di Bandara Ngurah Rai.
Kepala Dinas Perhubungan Bali I Gusti Ngurah Sudarsana mengatakan pendaratan pesawat-pesawat kecil tersebut kemungkinan akan dialihkan ke bandara terdekat yakni yang ada di Banyuwangi, Lombok, maupun Surabaya.
Sementara, Bandara Ngurah Rai lebih diprioritaskan untuk pendaratan pesawat pribadi maupun komersial yang akan mengangkut delegasi. Selain itu juga tetap akan menerima pesawat komersil ukuran besar atau wide body.
Kata dia, pilihan ini dikeluarkan jika jumlah pesawat yang hendak ke Bali melebihi kapasitas Bandara Ngurah Rai. Hal ini bertujuan agar penerbangan berjalan lancar dan keselamatan penumpang tetap menjadi prioritas.
"Ini berkaitan dngan keselamatan, informasi terkahir memang dan mungkin saja ditaruh di Lombok atau Surabaya," katanya kepada Bisnis, Senin (5/1/2018).
Saat ini, untuk menunjang pergerakan penumpang, peluasan parking stand dan apron area Bandara Ngurah Rai menjadi salah satu agenda yang harus diselesaikan untuk menyambut kedatangan delegasi IMF ke Bali.
Diprediksi akan ada sekitar 15.000 delegasi yang masuk Bali melalui Bandara Ngurah Rai. Jumlah ini belum termasuk pesawat komersil. Sehingga, agar pergerakan penumpang terlaksana dengan baik maka pengembangan apron perlu dilakukan.
Sudarsana sendiri memastikan perluasan pelataran parkir pesawat Bandara Ngurah Rai akan selesai tepat waktu dengan diselenggarakannya IMF-WB pada Oktober 2018.
"Bali sangat siap berkali-kali rapat berkaitan dengan IMF," katanya.