Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sopir AKAP Menuntut Mangkal di Terminal Ubung

Sopir dan penjual tiket bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Terminal Mengwi mendatangi Gedung Dewan Senin (5/2/2018) pagi untuk menuntut beroperasi kembali di Terminal Ubung lantaran sepinya penumpang.
Demo sopir dan penjual tiket AKAP di Terminal Ubung melakukan demo ke Gedung DPRD Bali./Bisnis-Ni Putu Eka Wiratmini
Demo sopir dan penjual tiket AKAP di Terminal Ubung melakukan demo ke Gedung DPRD Bali./Bisnis-Ni Putu Eka Wiratmini

Bisnis.com, DENPASAR—Sopir dan penjual tiket bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Terminal Mengwi mendatangi Gedung Dewan Senin (5/2/2018) pagi untuk menuntut beroperasi kembali di Terminal Ubung lantaran sepinya penumpang.

Sopir dan penjual tiket yang tergabung dalam peguyuban AKAP Bali mengaku mengalami kerugian sejak mereka dipindah ke Terminal Mengwi. Adapun jumlah penumpang saat ini menurun hingga 80% lantaran kebanyakan penumpang lebih memilih angkutan travel sejak lokasi mangkal dipindah ke Terminal Mengwi.

Awalnya operasional bus AKAP berada di Terminal Ubung. Namun, Terminal Ubung telah ditetapkan sebagai terminal tipe C berdasarkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Denpasar Nomor 188.45/1060/HK/2016. Lantaran menjadi terminal tipe C, maka fungsi Terminal Ubung hanya untuk angkutan perkotaan (angkot) dan angkutan pedesaan (angdes).

Kemudian, sejak 23 Oktober 2017, bus AKAP resmi beroperasi di Terminal Mengwi setelah dipindah dari Terminal Ubung.

Ketua III Paguyuban AKAP Bali Bagus Wiryada mengklaim pemindahan ke Terminal Mengwi tanpa dibekali kesiapan. Diakuinya saat ini sangat minim fasilitas angkutan yang mengantar penumpang dari Terminal Ubung ke Terminal Mengwi. Hal ini yang menyebabkan penumpang lebih memilih menggunakan angkutan travel.

"Penumpang kami pindah ke angkutan travel dan padahal kami yang punya trayek resmi," katanya, Senin (5/2/2018).

Dia mengharapkan pemerintah mau mendengar tuntutan pihaknya dengan memindahkan sementara lokasi mangkal kembali ke Terminal Ubung sampai semua fasilitas benar-benar siap.

Menurutnya, tidak hanya sopir maupun penjual tiket yang merasakan dampak kerugian ini. Namun, pedagang juga ikut merasakan sepinya penumpang di Terminal Mengwi.

"Kami akan ikuti aturan yang ada, tolong sebelum kami dipindah semua fasilitas siap," sebutnya.

Sementara Sekretaris Paguyuban AKAP Bali Samsuri mengatakan selama ini banyak oknum tidak resmi yakni angkutan travel yang memanfaatkan kondisi jauhnya Terminal Ubung ke Terminal Mengwi. Angkutan travel dinilai melakukan praktek curang dengan mengambil penumpang yang harusnya hanya boleh dilayani angkutan resmi yakni bus AKAP.

Penumpang pun lebih memilih menggunakan angkutan travel karena ketiadaan angkutan kota yang mengantar ke Terminal Mengwi untuk dapat menaiki AKAP. Apalagi, penumpang harus mengeluarkan biaya tambahan jika nantinya diturunkan dari Terminal Ubung dan kemudian diantar ke Terminal Mengwi.

"Travel yang nakal, mereka tidak punya trayek tapi ngambil penumpang kita," katanya.

Diakuinya, saat ini, bus AKAP di Terminal Mengwi setidaknya hanya bisa beroperasi setiap 1 minggu sekali lantaran sepinya penumpang. Adapun keterisian penumpang paling banyak hanya mencapai 25 kursi saja.

"Kita bukan tidak siap pindah, kita berterima kasih diberi terminal besar dan bagus tapi kita tidak bisa hidup disini," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler