Bisnis.com, DENPASAR—Maskapai Singapore Airlines akan membuka rute penerbangan jarak jauh dari New York ke Denpasar melalui Singapura, untuk melayani wisatawan Amerika Serikat yang akan berlibur ke Bali.
Rencananya rute tersebut akan dilayani setiap hari menggunakan tipe pesawat Airbus A-380 hingga ke Singapura dan dilanjutkan ke Bali, tetapi baru dibuka mulai pada Oktober 2018.
Wakil Ketua I DPP Indonesia Hotel General Manager Association ( IHGMA), I Made Ramia Adnyana menuturkan informasi itu diperoleh ketika tim promosi pariwisata Badung ke AS dan bertemu dengan VP Singapore Airline (SQ) wilayah timur AS Adrian EE serta VP wilayah barat Tim Lee yang didampingi Noel Noe dan Andrew Rowe.
“Penerbangan ini akan memperpendek waktu perjalanan dari Amerika Serikat karena hanya butuh waktu sekitar 18 jam ditambah 2,5 jam dari Singapura ke Bali,” jelasnya, Minggu (3/2/2018).
Menurutnya, komitmen maskapai Singapura tersebut patut diapresiasi dan bukti keberhasilan tim promosi Badung ke AS. Saat ini SQ melayani rute New York ke Bali melalui transit di Frankfurt dengan lama perjalanan 7 jam 35 menit dan transit 1 jam 40 menit. Kemudian dari Frankfurt lanjut ke Singapura selama 12 jam 15 menit, kemudian dilanjutkan ke Bali 2,5 jam.
Rute perjalanan itu nyaris dalam waktu dua hari penuh ditempuh oleh wisman Amerika Serikat di dalam pesawat saat mereka berangkat dan pergi dari Bali.
Dengan adanya pemangkasan waktu tempuh dan transit, akan mempermudah wisman AS ke Indonesia khususnya Bali. Penerbangan menurutnya faktor utama bagi wisatawan untuk berwisata ke sebuah tempat dan dengan adanya kemudahan akses ini diyakini akan membantu meningkatkan kunjungan wisman ke Pulau Dewata.
Berdasarkan data BPS Bali, pada periode Januari-Desember 2017, Amerika Serikat menduduki peringkat keenam negara penyumbang turis ke daerah ini. Total ada sebanyak 191.106 orang, naik 12,11% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu 170.457 orang.
Pemkab Badung membidik kunjungan wisatawan mancanegara asal Amerika Serikat dan menargetkan jumlah kedatangannya pada tahun ini mencapai 300.000 orang pertumbuhannya setiap tahun dapat mencapai 7-10%.
Kadis Pariwisata Daerah Badung I Made Badra menuturkan dengan rencana pembukaan rute tersebut pihaknya yakin target bisa terpenuhi. “Apalagi dengan adanya ajang promosi berupa sales mission dan table top ke dua kota besar di negara tersebut,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua BPBD Badung Rai Suryawijaya menyatakaan saat mengikuti New York City Tourism Travel Show (NYCTTS) di New York, Amerika Serikat stan Wonderful Indonesia banyak dikunjungi wisatawan dan pelaku pariwisata setempat.
Menurutnya, wisatawan Amerika sangat tertarik dengan Badung Bali sebagai destinasi terfavorit untuk melihat seni budaya, alam pedesaan di Bali yg sangat indah sehingga Bali menjadikan pintu gerbang utama dari turis Amerika dan sebagai magnet pariwisata Indonesia. Rai dalam ajang itu meyakinkan bahwa Bali is safe dan Bali is the most beautiful island as tourism destination yang telah mendapatkan awards sebagai destinasi Terbaik Dunia.
Pembantu Ketua I STP Bali Ni Made Eka Mahadewi menuturkan dari hasil informasi yang diperoleh, penduduk AS yang melakukan perjalanan luar negeri didominasi untuk liburan sebesar 53%, 27% dari turis itu untuk mengunjungi teman dan relasi, sedangkan untuk tujuan bisnis sebesar 10% dan tujuan konvensi sebanyak 3%.
Sebanyak 72% perjalanan penduduk AS dilakukan melalui 10 airportnya yaitu melalui airport di New York, Miami, Atlanta, Los Angeles, Newark, Chicago, San Francisco, Washington, Houston, and Boston. Empat kota terbesar sumber wisatawan AS adalah New York, Los Angeles, Seattle dan Houston.
Sumber informasi perjalanan luar negeri penduduk AS diperoleh dari informasi yang diberikan oleh pihak airline sebanyak 52%, informasi online (internet) 32% dan 17% diperoleh dari informasi biro perjalanan. Keputusan perjalanan keluar negeri penduduk AS dilakukan melalui airline sebanyak 39%, internet booking service 31%, dan melalui agen perjalanan hanya sebesar 18%.
Dari berbagai informasi karakteristik tersebut, dapat diketahui bahwa penduduk AS yang melakukan perjalanan ke luar negeri banyak dipengaruhi oleh informasi wisata yang diberikan oleh pihak airline dengan kota terbesar Los Angeles dan New York.
“Keputusan untuk melakukan promosi wisata di dua kota besar AS inilah yang menjadi dasar keputusan melakukan promosi luar negeri dengan menggandeng perusahaan penerbangan yang berkelas internasional yang mampu menghubungkan AS dan Bali,” jelasnya.