Bisnis.com, DENPASAR—Wisatawan mancanegara tetap mengunjungi Pura Besakih walaupun Gunung Agung masih berstatus awas.
Wakil Manajer Operasional Pura Besakih I Wayan Ngawit mengatakan, pada Desember 2017, rata-rata dalam sehari ada 50 wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke pura terbesar di Bali ini. Sementara, untuk wisatawan domestik (wisdom) dalam sehari rata-rata ada sebanyak 10 orang yang berkunjung.
Sementara, sejak Januari 2018, jumlah kunjungan wisman meningkat 100% dibanding bulan sebelumnya, yakni menjadi 100 orang. Kunjungan wisdom menjadi sebanyak 9 orang.
"Walaupun status radius bahaya dipersempit 6 km tapi satus gunung masih awas dan ternyata masih banyak juga yang berkunjung," katanya kepada Bisnis, Jumat (26/1/2018).
Walaupun wisman tetap berwisata ke Besakih, namun jumlah kunjungannya tidak sebanyak rata-rata 2017 yakni mencapai 438 wisman dalam sehari. Begitu pula dengan wisdom yang selama 2017 rata-rata dalam sehari ada 66 kunjungan.
"Karena Gunung Agung masih awas makanya kita tidak berani menarget pada 2018 tapi yang penting wisatawan masih banyak berkunjung," sebutnya.
Ngawit menuturkan, banyak wisatawan yang berkunjung ke Pura Besakih lantaran penasaran dengan kondisi pura selama Gunung Agung berstatus awas dan mengalami erupsi beberapa kali. Wisatawan banyak kagum karena kondisi pura yang masih berdiri kokoh. Bahkan, rumput yang sebelumnya kering merangas, kini menghijau.
"Kunjungan tetap ada walaupun tidak signifikan tapi kita tetap melayani dengan baik dan meningkatkan kewaspadaan, kita tidak ijinkan jauh-jauh ke dalam," sebutnya.
Ketika Gunung Agung berstatus awas, operasional pariwisata Pura Besakih memang ditutup sejak 25 November 2017. Namun, ternyata sekitar 5 hingga 10 wisatawan tetap memilih mengunjungi Pura Besakih. Padahal Pura Besakih berada pada radius 8 km dari Kawah Gunung Agung atau masuk di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III.
Ngawit menyayangkan, kunjungan wisatawan ke Pura Besakih ini tidak ada yang mempertanggungjawabkan. Oleh karena itu, sesuai hasil rapat dengan Wakil Gubernur Bali selaku Kepala Badan Pengelola Pura Besakih akhirnya diputuskan untuk membuka kembali Pura Besakih untuk wisatawan pada Kamis 28 Desember 2017.
Kata dia, dengan dibukanya Pura Besakih maka kunjungan wisatawan ke lokasi ini bisa dipertanggungjawabkan. Selain itu, lantaran operasional sudah ditutup, maka pengunjung ini datang tanpa biaya masuk. Hal ini menurutnya justru merugikan manajemen.
“Tiap hari ada saja yang berkunjung tapi kunjungan mereka tidak ada yang mempertanggungjawabkan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.