Bisnis.com, GIANYAR—Sebanyak 1.200 personel Polri, TNI, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP Kabupaten Gianyar melakkan simulasi sistem mpengamanan Pilkada 2018.
Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose mengatakan sanggat bangga dengan kesiapan seluruh personel mengantisipasi berbagai kemungkinan gangguan keamanan pilkada pada simulais tersebut.
“Tidak ada garda terdepan yang dapat menjaga kedaulatan, selain TNI dan Polri yang didukung oleh rakyat,” katanya seusai Simulasi Sispam Kota Operasi Mantap Praja Agung 2018, di Lapangan Astina, Senin (15/1/2018).
Kapolda berpesan kepada KPU dan jajaran sampai ke PPS agar bekerja secara independen dan penuh integritas sehingga semua proses dilakukan sesuai ketentuan.
Begitu juga dengan pasangan calon, tim sukses, dan pendukung, diharapkan berkompetisi secara sehat dan tidak melakukan politik uang. Untuk mengantisipasi ini, Polri telah membentuk Satgas Money Politic.
Ia juga minta anggota Polri menjaga netralitas dan tidak akan toleran dengan pelanggaran sekecil apapun. “Pada prinsipnya kesuksesan penyelenggaraan Pemilu merupakan tanggung jawab kita bersama. Baik instansi pemerintah, TNI/Polri maupun masyarakat,” ujarnya.
Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata mengapresiasi kesiapan aparat keamanan bersama kompeonen lain yang diharakan mendukung kesuksesan pilkada 27 Juni 2018 mendatang.
“Mari kita jaga keamanan pilkada agar kunjungan wisatawan ke destinasi pariwisata tetap aman dan nyaman,” katyanya.
Simulasi ini menyajikan terjadinya ketegangan saat proses penghitungan suara di TPS X. Pasalnya, salah satu saksi merasa tidak puas dengan hasil penghitungan suara. Kondisi kian ricuh, setelah saksi tersebut memukul salah satu petugas KPPS dan membawa kabur salah satu kotak suara.
Kejar-kejaran pun tak terhindarkan antara saksi yang membawa kabur kotak suara dengan petugas keamanan yang sudah siaga sejak pagi. Tak berselang lama saksi berhasil dilumpuhkan, dan kotak suara dapat kembali diamankan.