Bisnis.com, DENPASAR—Pemprov Bali selangkah lagi bakal menerapkan e-learning di sekolah menengah atas dan kejuruan.
Gubernur mangku Pastika mengatakan segala persiapan telah dilakukan termasuk pendaftaran SMA dan SMK, infrastruktur dan sistemnya.
“Kita tidak bisa tertinggal terlalu jauh dengan negara lain yang didukung teknologi informasi, karena itu saya berpikir kenapa kita tidak memulainya dari Bali,” katanya, seperti dalam rilis, Selasa (9/1/2018).
Gubernur Pastika telah dengan memanggil para pimpinan perguruan tinggi yang memiliki program studi teknologi informasi untuk ikut mendukung penerapan e-learning di Pulau Dewata.
Kata dia Bali memiliki perguruan tinggi dengan program studi teknologi informasi dengan kualitas yang bisa dibilang sangat bagus sehingga hal itulah yang menjadikan dasar untuk melibatkan kampus ikut membangun sumber daya manusia.
“Kita banyak memiliki perguruan tinggi dengan program studi TI yang bagus, malu kita kalau kualitas kita tidak bisa mewujudkan e-learning tersebut, ini tantangan bagi kita yang tujuan besarnya adalah memberikan keadilan sosial bagi seluruh mayarakat Bali,” ungkapnya.
Dia menjelaskan tujuan besar dari e-learning yang ia gagas tersebut adalah untuk memberikan keadilan dalam pendidikan sehingga tidak ada lagi istilah sekolah favorit dan sekolah tidak favorit. “Saya ingin sekolah di pelosok sana itu kualitasnya sama dengan sekolah yang ada di Denpasar,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali TIA Kusuma Wardhani mengungkapkan penerapan e-learning di Bali telah mendapat dukungan dari pemerintah pusat. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI menjadikan Bali sebagai model kelas maya.
Pembelajaran berbasis TIK bagi SMA dan SMK di Bali akan menggunakan branding ‘Jejak Bali’ yang merupakan akronim dari Jejaring Jelajah Kreatifitas Bali.
Jejaring mengandung makna komunitas SMA dan SMK yang menggunakan IT dalam pembelajaran melalui kelas maya. Jelajah mengandung makna bahwa siswa bisa bergabung ke kelas maya guru sekolah lainnya.
“Sedangkan kreativitas mengandung makna guru harus memiliki kreatifitas yang tinggi untuk mengaktifkan kelas maya,” katanya.