Bisnis.com, SINGARAJA—Bank Indonesia Provinsi Bali menanam seribu bibit pohon kelapa di Desa Giri Mas dan Lemukih Kabupaten Buleleng untuk mengendalikan inflasi, khususnya yang bersumber dari kebutuhan ritual.
"Perlu terobosan mengantisipasi tingginya kebutuhan untuk keperluan keagamaan umat Hindu agar tidak menimbulkan inflasi, salah satunya dengan menamam pohon kelapa," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Kamis (21/12/2017).
Kebutuhan yang bersumber dari pohon kelapa seperti janur dan buah kelapa banyak dimanfaatkan umat Hindu untuk keperluan ritual keagamaan, apalagi menjelang hari raya besar yang banyak diburu masyarakat.
Tidak jarang untuk memenuhi tingginya permintaan untuk kebutuhan ritual itu, Bali masih banyak mengimpor dari provinsi tetangga seperti dari Jawa Timur dan NTB.
Namun, jika pasokan terbatas dan terkendala cuaca, maka harga kebutuhan yang bersumber dari pohon kelapa itu dapat sebagai salah satu sumber inflasi yang menjadi tantangan bagi pemangku kebijakan.
Causa menambahkan dari segi perekonomian Kabupaten Buleleng berada pada posisi yang cukup baik dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai lebih dari 6 persen dengan didukung perkembangan inflasi yang juga rendah.
Tingkat inflasi di kabupaten yang terletak di utara Pulau Bali itu pada November 2017 sebesar 2,88 persen, lebih rendah dibandingkan periode sama tahun sebelumnya mencapai 5,51 persen.