Bisnis.com, MATARAM—Masyarakat di Desa Batu Tering Kecamatan, Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa bisa menikmati listrik yang berasal dari kotoran sapi yang diolah menjadi biogas.
Biogas yang diolah melalui biodigester tersebut mampu membangkitkan listrik dengan kapasitas 1.000 watt yang dapat menerangi kandang komunal milik kelompok peternak sapi.
Biodigester dengan kapasitas 17m3 tersebut, selain dapat mengolah kotoran sapi padat maupun cair menjadi listrik, juga bisa mengolah kotoran sapi menjadi pupuk organik. Pupuk organik tersebut kemudian dapat dimanfaatkan untuk keperluan pertanian, sehingga tercipta konsep pertanian dan peternakan yang terintegrasi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB Prijono mengatakan pembangunan biodigester diharapkan dapat mendorong peningkatan ekonomi masyarakat di desa Batu Tering, Kabupaten Sumbawa.
"Melalui konsep pertanian dan peternakan yang terintegrasi, diharapkan akan mampu meningkatkan nilai tambah kegiatan ekonomi melalui pemanfaatan limbah kotoran ternak sapi yang selama ini tidak termanfaatkan," ujar Prijono di Mataram, Kamis (21/12/2017).
Prijono berharap kelompok peternakan sapi di Desa Batu Tering dapat menjadi tempat pembelajaran peternakan terintegrasi dengan sektor pertanian di Kabupaten Sumbawa yang juga dapat diintegrasikan ke sektor pariwisata melalui ecofarming tourism mengingat batu tering juga terkenal memiliki daerah wisata Liang Bukal.
Anggota Komisi XI DPR RI Dapil NTB Wilgo Zainar mengatakan subsidi untuk sektor pertanian dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Untuk itu dengan adanya inovasi ini diharapkan akan mengatasi kebutuhan pupuk untuk pertanian.
"Hasil pertanian organik memiliki nilai hampir 3 kali lipat dibandingan pertanian kimia, didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi hasil pertanian yang lebih sehat," ujarnya.