Bisnis.com, DENPASAR—Realisasi program asuransi usaha tani padi atau AUTP di Bali masih jauh dari target yang dicanangkan.
Bahkan, diprediksi hingga akhir 2017 tidak akan tercapai sesuai yang ditargetkan, yakni seluas 29.000 hektare. Berdasarkan data PT Jasindo Cabang Denpasar, luasan tanam padi yang terkaver baru 17.539 Ha dengan nilai premi yang dibayarkan Rp3,1 miliar.
Adapun, daerah yang memiliki luasan tanam terluas yang dicover AUTP adalah Kabupaten Tabanan 5.864 Ha, sedangkan daerah dengan luasam terkecil yang dilindungi asuransi adalah Kabupaten 126 Ha.
Kepala OJK Regional 8 Bali Nusra Hizbullah mengungkapkan masalah koordinasi menjadi penyebab masih rendahnya lahan padi yang diasuransikan.
“Karena permasalahannya koordinasi antara pemprov dengan kabupaten-kabupaten. Jadi disini sudah diputuskan, tetapi tidak jalan implementasinya,” jelasnya, Senin (11/12/2017).
OJK Bali memprediksi hingga akhir tahun ini target yang dicanangkan akan susah terealisasi. Menurutnya, sudah ada kesepakatan dengan pemprov pada tahun depan program ini harus mencapai target. Rencananya akan dibentuk tim kecil membahas penanganan di lapangan.
Kepala Jasindo Cabang Denpasar Nyoman Yuda Palguna mengakui masalah koordinasi menghadang pencapaian. Dia mengatakan masih banyak petani belum mengetahu tentang program AUTP.