Bisnis.com, MATARAM—Dinas Perumahaan dan Kawasan Permukiman Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat menebang belasan pohon pelindung sebagai upaya antisipasi cuaca ekstrem.
Kepala Dinas Perumahaan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Rabu (6/12/2017) mengatakan jumlah pohon pelindung yang menjadi sasaran penebangan sebanyak 19 pohon.
"Hingga hari ini, pohon yang sudah ditebang sebanyak 11 pohon dan rata-rata berada di jalan protokol," katanya kepada sejumlah wartawan.
Dikatakan, program penebangan pohon pelindung tersebut sudah dimulai sejak Senin pekan lalu, sesuai dengan hasil survei yang dilakukan timnya terhadap kondisi pohon terutama di jalan protokol untuk menghindari adanya bencana pohon tumbang akibat angin kencang selama cuaca ekstrem.
Dari hasil survei itulah, timnya berhasil mendapatkan sekitar 19 pohon yang dinilai sudah layak ditebang karena kondisi batangnya yang keropos.
"Sedangkan, pohon yang dinilai pengakarannya kurang baik tapi masih layak dipertahankan, kami melakukan perantingan dan pemotongan bagian atas untuk mengurangi beban," katanya.
Menurutnya, proses pemangkasan pohon diprioritaskan pada jalur-jalur protokol yang sarat dengan pohon-pohon berusia tua, seperti di Jalan Langko, Jalan Pejanggik, Jalan Pendidikan dan Jalan Majapahit.
Namun kenyataanya, pohon tumbang sering terjadi di kawasan pinggiran dan termasuk pohon masih muda yang tidak diprediksi akan tumbang.
"Pohon yang relatif masih berusia muda tapi tumbang dipicu karena pengakaran yang tidak bagus karena adanya pengecoran tanah, dan ada juga masyarakat yang membuang bekas oli atau sejenisnya pada akar pohon sehingga rapuh," ujarnya.
Kemal mengatakan,usia pohon kenari di Jalan Langko sudah mencapai sekitar 400 tahun sehingga perlu dilakukan pengawasan lebih intensif agar menghindari bencana.