Bisnis.com, DENPASAR—Pemberitaan mengenai letusan freatik Gunung Agung, Selasa (21/11/2017), tidak berdampak terhadap kunjungan wisatawan ke Bali.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Gede Yuniartha Putra mengatakan jumlah kunjungan wisatawan asing masih normal yakni 15.000 orang per hari.
“Kondisi tersebut masih stabil sejak penurunan status Gunung Agung dari Awas menjadi Siaga akhir bulan lalu,” katanya dalam pertemuan Bali Tourism Hospitality, Rabu (22/11/2017).
Menurut Yuniartha akibat pemberitaan letusan freatik juga tidak ada ‘travel advisory’ dari negara manapun. Ia pun optimistis jika kondisi masih seperi sekarang, kunjungan wisatawan hingga akhir tahun bakal sesuai target.
Ia juga menjelaskan tentang kegiatan Bali Tourism Hospitality (BTH) yang terus melakukan koordinasi dan persiapan agar para pemangku kepentingan terkait solid menghadapi dampak aktivitas Gunung Agung ke depan.
BTH merupakan lembaga yang dipimpin Kepala Dinas Pariwisata Bali yang terdiri dari perwakilan GIPI, PHRI, ASITA, dan perwakilan Kemenpar. BTH telah menyiapkan mitigasi dan antisiasi untuk pelayanan wisatawan terkait berbagai kemungkinan dampak peningkatan aktivitas Gunung Agung.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha mengatakan industri pariwisata bersama pemerintah telah siap mengantisipasi kondisi terburuk jika Gunung Agung meletus.
Dia mengatakan telah melakukan persiapan beberapa kali dengan melibatkan pihak terkait. Kendati demikian, kegiatan tersebut tidak dipublikasi secara detail untuk menjaga agar suasana tetap kondusif dan tidak justru menimbulkan ketakutan baru.
“BTH berani menjamin tentang kesiapan ini, jadi wisatawan jangan ragu untuk tetap melakukan perjalanan ke Bali. Kami tidak akan emmbiarkan seorang turis pun telantar jika terjadi bencana [Gunung Agung],” katanya.
Ia mengatakan sebanyak 150 mahasiswa dan 30 dosen Sekolah Tinggi Pariwisata, misalnya, telah siaga jika sewaktu-waktu diperlukan untuk membantu penanganan evakuasi wisatawan.
Ia menyebut ada 15 shelter sebagai lokasi berkumpul, tapi belum saatnya diumumkan untuk menghindari kesan sudah gawat.
Humas Bandara Ngurah Rai Arie Ahsannurrohim mengatakan hingga Rabu sore tidak ada pembatalan penerbangan. Sebanyak 404 penerbangan tetap melakukan perjalanan sesuai jadwal.
Kata dia mitigasi manajemen bandara yang dilakukan berbagai pihak terkait secara terpadu melalui ‘emergency operation center’ (EOC) telah disiagakan 24 jam dan siap mengantisipasi jika terjadi erupsi Gunung Agung.
“Kendati penerbangan tetap normal, kami terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Agung,” katanya.