Bisnis.com, MATARAM—Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat berhasil meningkatkan populasi sapi dengan program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) yang dicanangkan Kementerian Pertanian.
Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB Hj Baiq Haidar Indiana di Mataram, Senin (20/11/2017), menyebutkan target sapi indukan wajib bunting dengan teknologi inseminasi buatan pada 2017 sebanyak 139.995 ekor.
"Dengan inseminasi buatan, jumlah indukan sapi yang sudah bunting sebanyak 32.701 ekor dengan jumlah sapi pedet (anak sapi) lahir mencapai 14.298 ekor per 4 Oktober 2017," katanya.
Dari target 139.995 ekor sapi indukan yang diberikan inseminasi buatan, kata dia, yang sudah disuntik sebanyak 74.595 ekor per 4 Oktober 2017.
Puluhan sapi indukan yang sudah diberikan inseminasi buatan terbanyak di Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 19.518 ekor, di susul Kabupaten Lombok Timur 19.161 ekor.
Hanya saja, kata Indiana, dari dua kabupaten itu, yang cukup bagus perkembangan untuk jumlah sapi bunting adalah Kabupaten Dompu dan Kabupaten Lombok Utara. Selain jumlah sapi yang bunting relatif banyak, tingkat kelahiran sapi pedet (anak sapi) di kedua kabupaten itu tergolong bagus.
Kabupaten Dompu sukses melaksanakan Upsus Siwab dengan jumlah kelahiran sapi pedet mencapai 5.406 ekor dari jumlah yang sapi indukan bunting sebanyak 7.289 ekor dan jumlah indukan sapi yang diberikan inseminasi buatan sebanyak 10.440 ekor.
Sementara di Kabupaten Lombok Utara, jumlah sapi indukan yang diberikan inseminasi buatan sebanyak 10.162 ekor. Dari jumlah tersebut yang bunting sebanyak 3.770 ekor dan kelahiran sapi pedet sebanyak 1.520 ekor.
"Progres Upsus Siwab di Kabupaten Dompu dan Lombok Utara cukup bagus. Bahkan sudah melampaui target," kata Indiana.
Sementara itu, Penanggungjawab Program Upsus Siwab NTB, Rahmadin menambahkan, kontribusi Kabupaten Dompu terhadap target inseminasi buatan dan kebuntingan melalui program Upsus Siwab di NTB, yaitu sebesar 5 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
