Bisnis.com, MATARAM—Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram H Mahmuddin Tura menyebutkan alokasi anggaran di tahun 2018 turun hingga 50 persen dibandingkan 2017.
"Tahun 2018, kita hanya mendapatkan alokasi anggaran Rp70 miliar dari Rp140 miliar tahun ini," katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa (21/11/2017).
Pengurangan anggaran itu, katanya, disebabkan adanya kebijakan rasionalisasi anggaran yang terjadi secara nasional.
Dengan adanya rasionalisasi anggaran tersebut pihaknya menyakini banyak program yang tidak dapat terakomodasi tahun depan, bahkan sejauh ini PUPR belum dapat membagi-bagi penggunaan anggaran.
"Termasuk alokasi anggaran khusus untuk drainase dan saluran yang menjadi program prioritas tahun 2018, belum bisa kita tetapkan besarannya," katanya.
Program penataan drainase dan saluran juga menjadi usulan atau pokok-pokok pikiran dewan, karena kondisi drainase di Mataram masih perlu penataan, terutama drainase lingkungan sehingga masuk kategori kawasan kumuh.
"Penataan saluran dan drainase menjadi prioritas tahun 2018, untuk mengejar target 100-0-100 yakni 100 persen sanitasi mantap, nol persen rumah kumuh dan 100 persen cakupan air bersih," ujarnya.
Untuk mencapai target tersebut, katanya, penanganan drainase dan sanitasi dilaksanakan melalui program kota tanpa kumuh (KotaKu), dan telah mengusulkan dana sebesar Rp8,5 miliar untuk penanganan kawasan kumuh di kota ini untuk mengintervensi 14 kelurahan yang masuk kategori kawasan kumuh.