Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Status Turun Siaga, Pengungsi Gunung Agung Mulai Dipulangkan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klungkung Bali mulai memulangkan pengungsi di wilayah tersebut pascapenurunan status Gunung Agung dari Awas ke Siaga.
Pengungsi di GOR Swecapura Klungkung./Feri Kristianto
Pengungsi di GOR Swecapura Klungkung./Feri Kristianto

Bisnis.com, KLUNGKUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klungkung Bali mulai memulangkan pengungsi di wilayah tersebut pascapenurunan status Gunung Agung dari Awas ke Siaga.

"Kami tidak memaksa para pengungsi pulang. Jika ada yang ingin tetap bertahan di pengungsian dipersilakan," kata Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, Putu Widiada, di GOR Swecapura, Kota Semarapura, Senin (30/10/2017).

Kepulangan pengungsi dilaksanakan secara bertahap mulai (30/10) pagi memanfaatkan delapan kendaraan berupa lima bus dan tiga truk.

BPBD mencatat sebanyak 3.758 jiwa pengungsi Gunung Agung yang masuk dalam wilayah enam desa kawasan rawan bencana status siaga. Enam desa tersebut yakni Buwana Giri, Sebudi, Besakih, Jungutan, Dukuh dan Ban. Sedangkan desa lainnya yang sebelumnya masuk KRB dinyatakan aman dan boleh pulang.

"Data tersebut menunjukkan penurunan cukup signifikan dibandingkan data pengungsi total saat ini mencapai sekitar puluhan ribu," paparnya.

Widiada menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memaksa para pengungsi pulang. Termasuk mereka yang berada di wilayah aman atau di luar zona merah Gunung Agung.

Salah satu pengungsi, Nyoman Wenten (50) mengaku pulang ke rumahnya di Desa Muncan Kecamatan Selat sekaligus untuk merayakan Hari Raya Suci Galungan, sebagai peringatan kemenangan kebaikan (dharma) melawan kejahatan (adharma).

Wenten mengaku masih bingung karena tidak memiliki uang menyambut Galungan. Apalagi tidak bekerja selama hampir sebulan lebih mengungsi.

"Saya bingung sebenarnya karena tidak memiliki uang untuk persiapan hari raya. Kalau Galungan harus membeli bahan-bahan mulai dari perlengkapan ritual upacara dan juga bahan-bahan makanan," paparnya.

Nyoman Parwata (45), pengungsi lain asal Desa Muncan mengungkapkan akan kembali ke pengungsian setelah selesai melaksanakan ritual upacara di desa. "Saya akan kembali lagi nanti setelah selesai Galungan. Saya masih merasa takut berada di rumah karena statusnya masih siaga," demikian Parwata.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper