Bisnis.com, CANBERRA – Badan Kerja Sama Antar Parlemen atau BKSAP DPR ingin agar diplomasi ekonomi dan perdagangan yang tengah dijalankan pemerintah turut memperhatikan sejumlah isu-isu regional.
Ketua BKSAP DPR Nurhayati Ali Assegaf mengatakan bahwa BKSAP cukup proaktif dalam menggali kendala-kendala dalam meningkatkan kerja sama antarnegara, khususnya dengan Australia.
"Dalam peningkatan kerja sama kan tidak hanya urusan perdagangan, kita defisit mereka surplus. Tidak hanya itu. Lebih penting juga bagaimana isu regional juga mempengaruhi," ujar Nurhayati seusai bertemu dengan sejumlah perwakilan di Canberra, Australia, Selasa (24/10/2017).
BKSAP menggelar pertemuan dengan Departement Foreign Affairs & Trade dan anggota parlemen Australia.
Nurhayati menuturkan dalam hubungan dengan Australia, salah satu isu yang acapkali menganggu yakni mengenai gerakan separatis Papua. Selain itu, isu mengenai pengungsi Rohingya dan nelayan di wilayah perbatasan juga kerap melahirkan berbagai persepsi di mata publik.
Namun, Nurhayati yang juga politisi Partai Demokrat itu memberi apresiasi bahwa Australia tetap dalam komitmennya mendukung Papua sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Selain isu separatis, dalam pertemuan itu delegasi BKSAP juga menginginkan adanya kerja sama perdagangan, pendidikan, dan sosial ekonomi antara Indonesia-Australia yang setara.
Delegasi BKSAP yang hadir dalam pertemuan itu a.l. Melanie Leimena Suharli, Lucky Hakim, Syaifullah Tamliha, Dwi Aroem Hadiatie, dan Mahfudz Abdurrahman.