Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Hari Raya Galungan, Bisnis Penjor Laris Manis

Menjelang Hari Raya Galungan, permintaan penjor sebagai salah satu peranti upacara naik sekitar 300%.
Penjor mulai banyak dijual di sejumlah ruas jalan di Bali./Ema Sukarelawanto
Penjor mulai banyak dijual di sejumlah ruas jalan di Bali./Ema Sukarelawanto

Bisnis.com, DENPASAR – Menjelang Hari Raya Galungan, permintaan penjor sebagai salah satu peranti upacara naik sekitar 300%.

Made Mangku Budiarta dari Bale Bali Penjor mengatakan bisnis penjor dulu tidak ada yang mau melirik. Dia mengaku mengawali usaha peranti upakara atau upacara ini sekitar 10 tahun silam.

“Kini usaha ini banyak yang meminati, ya, karena umat sekarang sangat sibuk, tak sempat membuat penjor sendiri,” ujarnya, Senin (23/10/2017). Penjor merupakan salah satu sarana upakara dalam Hari Raya Galungan sebagai simbol Naga Basuki yang berarti kesejahteraan dan kemakmuran. 

Ornamen dan hiasan yang digantung di penjor biasanya berasal dari hasil pertanian, seperti plawa (daun-daunan), palawija (biji-bijian), pala bungkah (umbi-umbian), dan pala gantung (kelapa, pisang, mentimun).

Kata dia menjelang Galungan yang jatuh pada Rabu (1/11) mendatang telah disiapkan sekitar 1.000 batang bambu untuk membuat penjor lengkap dengan pernik ornamen dan hiasan dengan variasi harga mulai Rp200 ribu hingga Rp3,5 juta per unit.

Yang paling laris, lanjutnya, tentu harga yang termurah, biasanya untuk hiasan menggunakan janur kelapa. Tapi, sejak 3 tahun belakangan ini dia memiliki 500 pelanggan tetap yang selalu memesan penjor di harga Rp350.000 per unit, bahan hiasan dari ental, daun lontar yang didatangkan dari Sumba atau Madura.

Budiarta mengatakan sebagian besar pelanggan tersebut tak pernah bertatap muka dengannya. “Mereka biasa pesan via WA [WhatsApp], kemudian kami kirim ke alamat, dan bayar via transfer bank, praktis,” katanya.

Selain Galungan, penjor juga digunakan pada saat pernikahan atau pesanan tertentu sebagai hiasan. Ia menyebut pernah mengerjakan pesanan 1.300 penjor untuk konferensi APEC di Nusa Dua pada 2013. Ia juga mengerjakan penjor untuk acara World Culture Forum 2013 dan 2016.

Sedangkan untuk sehari-hari, 18 karyawan Bale Bali Penjor ini mengerjakan pesanan berbagai acara MICE atau pernikahan. “Jika pesanan banyak, saya biasa melibatkan hingga 45 orang untuk membuat penjor,” ujarnya.

Komang Widagda, seorang warga Denpasar mengatakan memilih membuat penjor sendiri sambil mengajarkan anak-anaknya mengenali adat dan tradisi. “Tapi, kalau sedang sibuk ya ambil yang praktis, membeli yang sudah jadi,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper