Bisnis.com, DENPASAR – PT Bank Victoria Tbk. berupaya membenahi komposisi sumber dana mereka dengan menggenjot dana ritel. Pasokan dana ritel lebih besar diharapkan dapat menekan cost of fund, sehingga bisa menurunkan suku bunga bagi nasabah.
“Kami terus ingin benahi komposisi dana dan galakkan dana ritel. Misalnya, tahun lalu sudah launching internet banking dan punya produk unggulan tabungan,” tutur Dirut Bank Victoria Daniel Budirahayu usai membuka kantor cabang di Denpasar, Jumat (20/10/2017).
Diakuinya, Bank Victoria agak lambat menyasar dana ritel sehingga mulai tahun ini akan terus memberikan gimmick bagi nasabah seperti suku bunga tabungan 5-6% per tahun. Selain itu, nasabah mendapatkan asuransi dan bisa menggunakan internet ataupun mobile banking tanpa biaya.
Menurutnya, sejumlah upaya itu ditempuh untuk meningkatkan sumber dana murah bagi emiten perbankan ini. Daniel mengakui komposisi dana di bank Victoria didominasi dana mahal, yakni deposito sehingga berdampak dengan belum bisanya menekan suku bunga kredit.
Dia menegaskan sangat ingin mendukung program penurunan suku bunga menjadi single digit seperti yang diinginkan pemerintah.
“Kami dengan OJK dan BI sama, ingin turunkan suku bunga, sampai setember sudah turun 100-200 basis point menjadi 11-12% dari sebelumnya14 %. Pemerintah ingin single digit tapi bank sekelas kami belum bisa karena cost of fund masih lumayan tinggi, sementara ini didominasi dana mahal deposito. Itu penyebabnya,” jelasnya.
Pihaknya akan terus berupaya menurunkan biaya overhead sembari mencari sumber dana murah.
