Bisnis.com, MATARAM – PT Wijaya Karya Gedung mengaku menghadapi tantangan dalam membangun hotel Pullman di kawasan ekonomi khusus Mandalika.
Direktur Utama Wika Gedung Nariman Prasetyo mengatakan tantangan yang harus dihadapi antara lain berasal dari teknolongi, kompetensi tenaga kerja, struktur bangunan, dan juga tenggat waktu.
"Kita pakai teknologi dari Wika Gedung, sebelumnya kalau konstruksi butuh tujuh hari bongkar pasang, ini bisa hanya tiga sampai empat hari," ujar Nariman di kawasan Mandalika, Jumat (20/10/2017).
Selain itu, mobilisasi alat dan sumber daya harus dilakukan dari lokasi terdekat dengan tempat proyek saat ini berlangsung.
Nariman menambahkan, selain mengusahakan untuk menyerap tenaga kerja lokal, pihaknya masih memerlukan tambahan SDM sesuai dengan kompetensi untuk mempercepat proses pengerjaan hotel oleh ITDC ini.
"Kami ada tim yang dari Wika Gedung Surabaya untuk membantu proses pembangunan ini," ujarnya.
Hotel ini sedianya akan dibangun di atas lahan seluas 27.000m2 dengan nilai investasi yang digelontorkan sebesar Rp750 miliar dengan target pengerjaan selama 18 bulan. Pullman akan dilengkapi dengan kapasitas 250 kamar, 20 villa, serta ruang pertemuan yang berkapasitas sekitar 300 orang.
Eco-green construction yang digunakan diklaim mampu mengurangi polusi dengan menggunakan bahan yang ramah lingkungan, salah satunya dengan mengurangi penggunaan kayu. Seluruh bahan yang digunakan pun mendapatkan sertifikasi eco-green yang menambah keyakinan akan konsep hijau yang diusung.
Pembangunan hotel ini akan menambah jumlah portofolio Wika Gedung sebelum melakukan aksi penawaran umum saham perdana yang diperkirakan akan dilakukan pada akhir November 2017.