Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pariwisata menggelar tiga konser di kawasan perbatasan Atambusa dengan menggandeng Kefa Music Community, melalui konser Haumeni Ana 5 Oktober, Napan 7 Oktober, dan Wini 16 Oktober 2017.
Gelaran konser ini sekaligus memantapkan Atambua sebagai Kota Konser Cross Border. Baru digelar di dua lokasi saja, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sudah mampu menjaring 2.000 penonton dari Timor Leste.
Konser-konser ini makin memantapkan Atambua sebagai Kota Konser Cross Border. Baru digelar di dua lokasi saja, sudah mampu 2000an penonton dan ratusan datang dari Timor Leste.
"Acara ini sukses menghibur masyarakat yang ternyata juga bisa mendatangkan wisatawan mancanegara dari Timor Leste," kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti, mengutip keterangan resminya, Senin (9/10/2017).
Esthy juga akan terus mendorong destinasi cross border sebagai market potensial di daerah perbatasan termasuk NTT yang berbatasan langsung dengan Timor Leste. Penyelenggaran kegiatan skala internasional terus digenjot dan didukung penuh untuk mendatangkan wisatawan demi mencapai target 20 juta wisman pada 2019.
Srategi yang akan dilakukan terkait cross border tourism adalah membuka rute langsung ke beberapa daerah pariwisata yang banyak diminati. Selain itu mempermudah regulasi di setiap Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Terlebih di NTT terdapat PLBN yang sangat potensial untuk menggoda wisman Timor Leste untuk datang ke Indonesia.
Jika dirinci, ada 3 pintu masuk yang potensial di area perbatasan yaitu PLBN Motaain, Motamasin dan Wini. Hingga bulan Desember tahun ini, Kemenpar memiliki beberapa kegiatan yang akan dilakukan setiap bulan. Hal itu bertujuan untuk mempertahankan kota Atambua sebagai kota festival.