Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKTIVITAS GUNUNG AGUNG, Pasokan Pasir Bangunan Terganggu

Real Estat Indonesia (REI) Bali mengatakan pasokan pasir terganggu karena penambangan terpaksa ditutup sementara akibat kondisi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem yang hingga saat ini masih berstatus awas.

Bisnis.com, DENPASAR—Real Estat Indonesia (REI) Bali mengatakan pasokan pasir terganggu karena penambangan terpaksa ditutup sementara akibat kondisi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem yang hingga saat ini masih berstatus awas.

Ketua DPD REI Bali Pande Agus Permana Widura di Denpasar, Selasa (3/10/2017), mengatakan sebagian besar pasokan pasir untuk perumahan didatangkan dari sejumlah galian C yang masuk kawasan rawan bencana di Kabupaten Karangasem.

Sehingga dengan ditetapkannya kawasan rawan bencana itu mengakibatkan proses galian pasir terhenti untuk sementara.

Terhentinya galian pasir tersebut berdampak terhadap pasokan sehingga saat ini harga pasir melonjak.

"Ini turut mempengaruhi harga pasar dan pasokan pasir saat ini terbatas," katanya.

Wakil Ketua Bidang Pengembangan Usaha Anggota REI Bali I Made Sumadia mengatakan harga pasir untuk di Kabupaten Badung melonjak setelah status awas Gunung Agung.

Sumadia menyebutkan saat ini per lima meter kubik harga pasir mencapai Rp1,9 juta dari sebelumnya mencapai Rp1,2 juta.

Sedangkan pasir halus sebelumnya Rp1,3 juta per lima meter kubik dan saat ini menjadi Rp2,5 juta.

Untuk harga pasir di Denpasar, menurut dia, mencapai selisih sekitar Rp100 ribu hingga Rp200 ribu dari harga di kawasan Badung.

Di Singaraja, harga pasir mencapai sekitar Rp300 ribu per kubik dari sebelumnya Rp115 ribu hingga Rp120 ribu.

Untuk menyiasati itu, pasir didatangkan dari sumber lain seperti dari Songan, Kabupaten Bangli dan Banyuwangi Jawa Timur.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler