Bisnis.com, DENPASAR – Adanya crisis center yang dibuat oleh pelaku pariwisata di Bali kurang mendapat sambutan dari Gubernur lantaran menurutnya Bali tidak sedang dalam keadaan krisis.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengganggap adanya crisis center sebagai hal yang terlalu berlebihan dan seolah-olah menggambarkan Bali dalam keadaan bahaya. Dia meminta walaupun crisis center ini tetap diadakan, seharusnya diganti nama dan tidak dibuat secara berlebihan.
“Saya kurang setuju ada crisis center, apanya yang krisis, jangan diseru-seruin lah, gak perlu menurut saya semua bisa berjalan seperti biasa, tanggal 5 ini aja saya sembahyang seperti biasa di Pura Besakih,” katanya, Selasa (3/10/2017) saat menghadiri rapat bersama pengelola wisata di Dinas Pariwisata Bali.
Dia mengatakan bahwa saat ini aktivitas Gunung Agung cenderung turun. Dari pantauan yang dia lakukan langsung, saat ini tidak ada gempa yang terasa. Dia pun berharap Gunung Agung tidak akan meletus.
“Ada asap kecil di sana bagus sebagai ventilasi makanya gempa vulkanik berkurang jadi mudah-mudahan tidak jadi meletus karena dorongannya tidak cukup kuat,” sebutnya.
Dia berharap, semua kegiatan bisnis di Bali tetap berjalan seperti biasa termasuk pariwisata. Namun, disarankan agar tidak menjadikan Gunung Agung sebagai salah satu destinasi karena statusnya masih awas.