Bisnis.com, AMLAPURA – Gempa vulkanik di sekitar Gunung Agung masih menunjukkan intensitas tinggi yang mengindikasikan adanya peretakan batuan di dalam tubuh gunung api karena pergerakan magma.
Kasbani, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM mengatakan Perhitungan magnitudo gempa menunjukkan besaran yang terus meningkat.
"Akhir-akhir ini gempa semakin sering dirasakan oleh masyarakat di sekitar Gunung Agung dan Batur, dan beberapa gempa terbesar bahkan dapat dirasakan di daerah Denpasar dan Kuta," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (29/9/2017).
Dia menyebut analisis data tiltmeter mengindikasikan adanya inflasi (penggembungan) pada tubuh Gunung Agung. Dengan kondisi data pemantauan pada saat ini, probabilitas untuk terjadi letusan masih lebih tinggi daripada probabilitas untuk tidak terjadi letusan.
Tapi, probabilitas letusan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada data pemantauan terkini. Ia menegaskan kapan bakal terjadi letusan tidak dapat diprediksi.
Yang jelas, lanjutnya, Bali masih aman untuk wisatawan, asalkan tidak memasuki area terlarang di dekat Gunung Agung (saat ini di dalam pada radius 9 km dan perluasan sejauh 12 km dari puncak ke arah Tenggara, Selatan dan Baratdaya dan ke arah Utara hingga Timurlaut).
Dua wisman asal Inggris Charles Hewitt Dedman dan Zoe Hayward masih menginap di Patal Kikian Kecamatan Sidemen, Karangasem meskipun sudah mendengar informasi mengenai kondisi Gunung Agung.
Keduanya mengakui datang dari Labuan Bajo dan berencana melanjutkan wisata mendaki Gunung Agung, tetapi karena ditutup akhirnya memilih menikmati pemandangan sekitar. "Saya tahu ada informasi soal Gunung Agung, rencananya kami ingin mendaki tetapi karena ditutup akhirnya ke sini," jelasnya ditemui di Patal Kikian Sidemen.
Hewitt mengaku sudah mengetahui adanya travel advisory dari negaranya tetapi belum membaca. Menurutnya, objek wisata yang dikunjunginya masih aman karena berada di luar radius 12 Km seperti yang direkomendasikan oleh PVMBG.
Dia justru berharap bisa mendapatkan bonus berupa pemandangan erupsi Gunung Agung karena merupakan hal langka. Keduanya menegaskan bahwa tidak harus khawatir dengan kondisi gunung tertinggi di Bali tersebut, karena masih banyak objek wisata yang sayang untuk dilewatkan.
Namun, manajer Patal Kikian Villas I Made Wija mengatakan sejumlah tamunya telah membatalkan pesanan untuk awal bulan depan karena menerima informasi tentang kondisi Gunung Agung.
"Enam reservasi dengan lama tinggal 2 pekan batal, sebenarnya kami telah menjelaskan bahwa vila kami berada di zona aman, sekitar 15 km dari Gunung Agung, tapi mereka memutuskan batal," katanya.
Vila ini memiliki pemandangan langsung ke Gunung Agung dengan latar depan lembah dan sawah. Vila dengan tarif per malam Rp1,7 juta ini memiliki repeater guest dari Jepang dan Eropa. Pada musim libur Juli-Agustus tahun depan telah dipesan penuh.