Bisnis.com, DENPASAR—Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan masyarakat Pulau Dewata berpikir rasional terhadap rencana pembangunan kabel bertenggangan tinggi Bali Crossing.
Menurutnya, pembangunan tower dengan suplai listrik dari jawa yang melintasi daratan Bali tersebut akan membantu pemenuhan kebutuhan energi sekaligus mendukung kebersihan udara di Bali.
"Kalau [suplai listrik] dari Jawa, [disini] bersih karena tidak usah bikin pembangkit, tinggal menikmati. Kalau kabel bawah laut ancaman putus, bisa byar pet lagi. Mari ajak masyarakat berpikir sedikit. Bahwa harus menjaga kesucian saya setuju," paparnya, Selasa (15/8/2017).
Dia menjelaskan bahwa kabel Bali Crossing akan lebih banyak melintasi Kabupaten Jembrana dan Tabanan. Adapun Kabupaten Buleleng hanya sedikit daerahnya yang akan dilintasi. Lebih lanjut dijelaskan bahwa rencana pembangunan tower Bali Crossing merupakan usulan dari pemerintah pusat dan bukan Pemprov Bali.
Rencana itu digagas karena pertumbuhan kebutuhan listrik di Bali termasuk kategori tertinggi di Indonesia sehingga harus diantisipasi untuk lima tahun mendatang agar tidak defisit pasokan.
Pastika menuturkan pemerintah pusat menilai kabel pasokan dari Jawa ini akan lebih baik bagi lingkungan Bali dibandingkan dengan membangun pembangkit yang membutuhkan biaya mahal.
"Pemerintah pusat pasti pikirkan Bali, ini sudah dikaji keamanannya, towernya tinggi sekali dan sudah aman," paparnya.
Dengan sejumlah pertimbangan itu, dia mengajak masyarakat untuk berpikir secara rasional dengan rencana ini jika tidak ingin kekurangan pasokan. Menurutnya, jika ada penolakan dengan alasan kesucian maka disarankan mendiskusikan kembali kesucian tersebut.
Pasalnya, yang akan melewati daerah yang dianggap radius kesuci antersebut bukan berbentuk seperti hotel, kafe atau rumah, melainkan tower yang terbuat dari besi. Karena itu, Pastika meminta semua pihak berpikir jernih dan tidak emosional semata.