Bisnis.com, DENPASAR--PT Bandara Internasional Bali Utara atau BIBU Panji Sakti akan tetap melakukan peletakan batu pertama secara adat di calon lokasi bandara di Buleleng, meskipun belum ada penentuan lokasi oleh Kementerian Perhubungan.
Presdir BIBU Panji Sakti Made Mangku mengungkapkan ground breaking secara adat atau disebut nuasin akan dilakukan pada 28 Agustus mendatang.
"Kami sudah janji akan melakukan ground breaking pada Agustus dan ini bentuk sebagai tanggung jawab kami. Persoalan nanti jadi kami atau tidak, itu beda lagi," tuturnya, Senin (10/7/2017).
Mangku menuturkan saat melapor kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika, pihaknya menyatakan komitmen akan melakukan peletakan batu pertama jika diizinkan. Namun, karena penlok belum diputuskan, maka perusahaanya akan menggelar upacara adat.
Dia mengharapkan pada Juli ini, Kemenhub sudah mengeluarkan keputusan mengenai penlok dan pemenang yang berhak membangun bandara di Kubutambahan, Buleleng. Dengan begitu, investor yang mengaku siap mendapatkan dana investasi dari sejumlah negara ini bisa segera mengeksekusi pembangunan.
Kadis Perhubungan Bali I Gusti Ngurah Sudarsana mengaku sudah pernah mendengar terkait rencana BIBU. Namun, dia menegaskan bahwa hingga saat ini pihaknya belum tahu penlok yang akan diputuskan oleh Kemenhub.
Ditegaskan olehnya bahwa pihaknya tidak akan mencampuri keputusan BIBU menggelar upacara adat. Hanya saja ditegaskan bahwa keputusan saat ini berada di tangan pusat, khususnya terkait lokasi calon bandara.
"Kami belum tahu soal penlok, komunikasi dengan kemenhub sudah cuma masalahnya kami tidak bisa pengaruhi keputusan pusat. Yang penting ditetapkan siapa saja dan kami menunggu," paparnya.
Saat ini, ada dua pemrakarsa proyek embangunan Bandara di Bali Utara yakni T BIBU Panji Sakti dan PT Pembangunan Bali Mandiri (Pembari). Sebelumnya, Wagub Sudikerta mengajak kedua pihak untuk bisa bersatu agar pembangunan Bandara di Bali Utara tersebut bisa segera terlaksana.
Dia menegaskan kedua pihak ini merupakan putra Bali semua, mari kita bersatu agar rencana pembangunan Bandara di Bali Utara ini bisa segera terlaksana. Dia menekankan kedua pihak untuk saling merangkul agar nantinya tidak terjadi polemik atau masalah kedepannya disaat Pemerintah Pusat telah mengeluarkan rekomendasi terkait Penetapan Lokasi (Penlok) pembangunan Bandara Bali Utara.
"Keduanya harus bisa saling merangkul satu sama lain, agar rencana pembangunan Bandara ini bisa segera terlaksana. Siapapun nantinya yang akan dipilih, satu sama lain harus bisa saling menerima. Kalau bisa saling rangkul, kan bisa lebih bagus. Ini kan demi kemajuan Bali juga, mari kita buktikan dengan saling rangkul," jelasnya.
Baik BIBU maupun Pembari sepakat untuk melanjutkan rencana pembangunan Bandara Bali Utara. Apabila penetapan lokasi diberikan ke Pembari, maka BIBU tidak akan ikut melanjutkan. Sebaliknya, apabila penetapan lokasi diberikan kepada BIBU maka Pembari akan diikutkan. Apabila penetapan lokasi diberikan ke PEMBARI maka BIBU diundang untuk berpartisipasi.
Kedua investor juga sepakat tidak akan mempersoalkan dan menuntut apabila penetapan lokasi diberikan kepada salah satunyam. Terakhir, kedua belah pihak menyatakan kesanggupan untuk memulai pembangunan fisik atau peletakan batu pertama pada tahun 2017.
