Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menonton Paus di Kupang Bisa Jadi Destinasi Wisata Baru

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi untuk mengembangkan wisata menonton paus (whale watching) dengan berbasis konservasi.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, KUPANG—Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi untuk mengembangkan wisata menonton paus (whale watching) dengan berbasis konservasi.

"NTT bisa mengembangkan wisata menonton Paus (whale watching) berbasis konservasi, yang tentunya akan mendukung program konservasi perairan dari pemerintah yakni Taman Nasional Perairan Laut Sawu," kata Pengamat kelautan dan perikanan dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Chaterina A Paulus di Kupang, Rabu (25/4/2018).

Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan penemuan muntahan Paus di Kabupaten Lembata dan Kota Kupang beberapa waktu lalu, dan potensi Paus di wilayah perairan itu yang bisa bermanfaat secara ekonomis.

"Menurut saya, inilah saatnya kita secara bijak memikirkan masa depan dari 'Setasean' yang berharga ini, baik dari sisi ekologis, ekonomis, dan sosial budaya," katanya.

Setasean adalah sebutan umum bagi mamalia lautan antara lain paus, lumba-lumba dan pesut. Bernafas menggunakan paru-paru dan berproduksi dengan cara melahirkan.

Perhatian ini penting mengingat Paus ini adalah ikon dari provinsi berciri kepulauan yang kedepannya bukanlah suatu yang tidak mungkin dengan kondisi perairan tropis hangat yang NTT miliki adalah wilayah migrasi musiman dari Paus, katanya.

Dia juga mengharapkan, Universitas Nusa Cendana dan beberapa perguruan tinggi lainnya, harusnya menjadi 'center of excellence' dari pengelolaan Setasean di wilayah Indonesia.

Hal yang sangat memungkinkan sekali, karena sudah ada komitmen pemerintah dari aspek kelembagaan yaitu dengan adanya Dewan Konservasi Perairan Provinsi (DKPP) NTT.

DKPP NTT ini, sudah termasuk didalamnya Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional dan UPT pusat dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper