Bisnis.com, DENPASAR—BRI Regional Office Denpasar sepanjang 2022 menyalurkan KUR mikro hingga Rp12,4 triliun atau melebih target yang ditetapkan.
Regional CEO BRI Denpasar Recky Plangiten mengungkapkan penyerapan KUR di Wilayah Bali, NTB, dan NTT sepanjang tahun 2022 didominasi sektor produktif. Respon positif dari masyarakat akan kehadiran KUR dengan suku bunga rendah ini menyebabkan penyerapan KUR di wilayah Bali, NTB, dan NTT dapat dimaksimalkan.
Respon tersebut disambut baik oleh BRI dengan memberikan kemudahan dan kecepatan pelayanan KUR baik yang diajukan melalui Unit Kerja BRI maupun secara online. Melihat capaian tahun lalu, BRI Bali optimistis target KUR Mikro senilai Rp6 triliun pada 2023 untuk wilayah Bali, NTB, dan NTT akan tercapai.
“Kami optimistis jumlah ini dapat diserap dengan cepat karena masih tingginya antusiasme masyarakat untuk mengembangkan usaha mereka” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (10/05/2023).
Optimisme terebut juga dipacu oleh rendahnya suku bunga yang ditawarkan. KUR menawarkan suku bunga mulai 6 persen per tahun dengan jangka waktu maksimal sampai dengan 5 tahun. Recky menyatakan segmen penyaluran KUR di Bali pada tahun ini masih sama, untuk pertanian, perikanan, industri pengolahan, konstruksi, pertambangan garam rakyat, pariwisata, jasa, maupun perdagangan.
Recky mengungkapkan khusus di Bali masyarakat akan dimudahkan mendapatkan KUR melalui kanal digital yakni kurbali.com yang merupakan kerjasama Pemerintah Provinsi Bali, OJK Regional 8 Bali Nusra, dan Bank penyalur untuk memfasilitasi masyarakat mengajukan KUR lewat online.
Selain itu, pengajuan KUR online juga bisa melalui kur.bri.co.id. Cara online ini lebih praktis karena masyarakat tidak perlu datang ke Bank saat pengajuan. Cara lainnya yaitu melalui Agen BRILink, dimana dokumen pengajuan nantinya akan direferensikan oleh Agen BRILink kepada petugas BRI untuk diproses.
Kepala OJK Kantor Regional OJK Regional 8 Bali Nusra Kristrianti Puji Rahayu mengungkapkan keberadaan kanal digital membantu mendorong realisasi kredit di Pulau Dewata. Hingga Maret 2023, penyaluran kredit mencapai Rp99,62 triliun atau tumbuh 3,46 persen, lebih tinggi dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 2,85 persen. Pertumbuhan kredit Maret 2023 juga lebih tinggi dibandingkan posisi Februari 2023 yang sebesar 3,13 persen.
Berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan kredit didorong oleh peningkatan kredit Modal Kerja dan Investasi. Berdasarkan sektornya, pertumbuhan kredit disumbangkan oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran serta Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan.
“Peningkatan penyaluran kredit ini seiring dengan kebijakan pelonggaran aktifitas masyarakat dan meningkatnya aktifitas pariwisata serta pendukung pariwisata di Bali,” tuturnya.