Bisnis.com, DENPASAR – PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali memberdayakan 931 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sepanjang 2022 dengan memberikan pembinaan melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).
Manajer Komunikasi TJSL PLN UID Bali, I Made Arya menjelaskan PLN melakukan pembinaan kepada ratusan UMKM dengan membantu meningkatkan produksi, pemasaran, memberikan bantuan peralatan yang dibutuhkan hingga peningkatan skil para pelaku UMKM.
“Target kami banyak UMKM yang diberikan TJSL bisa naik kelas dan semakin semangat dalam memajukan usahanya,” jelas Arya melalui siaran pers, Senin (30/1/2023).
Sepanjang 2022, PLN telah merealisasikan bantuan di bidang sosial 54,8 persen, dan di bidang ekonomi dan lingkungan yang masing – masing sebesar 31,13 persen dan 11,33 persen serta di bidang hukum dan tata kelola sebesar 2,65 persen.
“Untuk 2023 PLN telah menyusun berbagai program yang diharapkan mampu memberikan dampak berkelanjutan kepada masyarakat, baik program peningkatan perekonomian melalui peningkatan kapasitas UMKM, pendidikan, serta sosial yang realisasinya diupayakan segera pada kuartal pertama 2023,” ujar Arya
PLN juga mendorong pelaku UMKM di Bali untuk beralih menggunakan kompor induksi dengan memberikan bantuan kompor induksi agar lebih hemat dan ramah lingkungan. Salah satu pelaku UMKM Bali, Bu Desak mengaku omset usaha jamu yang ditekuninya meningkat setelah beralih ke kompor induksi.
“Ada peningkatan omset usaha jamu kami setelah hingga 40 persen setelah menggunakan kompor induksi. Dari yang sebelumnya Rp12 juta rupian per bulan, kini bisa meningkat hingga mencapai Rp16,8 juta rupiah per bulan,” jelas Desak.
Menurut Desak memasak jamu dengan kompor induksi lebih cepat karena panasnya bisa diatur. Walaupun tidak ada api, kompor induksi menghasilkan panas yang lebih cepat di wajan, sehingga memasak jamu bisa lebih cepat dan hemat waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
