Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Kendaraan Listrik di Bali Tumbuh Signifikan

Infrastruktur pendukung kendaraan listrik seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) juga belum banyak di Bali.
Peserta memasang baterai di sepeda motor konversi saat mengikuti kegiatan Parade Konversi Sepeda Motor BBM ke Listrik di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (1/9/2022). Parade sepeda motor hasil konversi dari yang sebelumnya menggunakan BBM menjadi kendaraan listrik tersebut diselenggarakan sebagai rangkaian Pertemuan Energy Transitions Working Group (ETWG) G20 di Bali sekaligus untuk mengkampanyekan penggunaan kendaraan listrik guna mendukung transisi menuju energi bersih./Antara-Fikri Yusuf.
Peserta memasang baterai di sepeda motor konversi saat mengikuti kegiatan Parade Konversi Sepeda Motor BBM ke Listrik di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (1/9/2022). Parade sepeda motor hasil konversi dari yang sebelumnya menggunakan BBM menjadi kendaraan listrik tersebut diselenggarakan sebagai rangkaian Pertemuan Energy Transitions Working Group (ETWG) G20 di Bali sekaligus untuk mengkampanyekan penggunaan kendaraan listrik guna mendukung transisi menuju energi bersih./Antara-Fikri Yusuf.

Bisnis.com, DENPASAR – Jumlah kendaraan listrik di Bali terus bertumbuh seiring dengan mulai dibangunnya ekosistem kendaraan listrik oleh pemerintah bersama BUMN dan pihak swasta yang beroperasi di pulau dewata.

Data dari Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bali mencatat sudah terdapat 1.064 kendaraan listrik, baik sepeda motor maupun mobil listrik. Pengadaan kendaraan listrik tersebut dilakukan oleh BUMN, perusahaan swasta hingga kepemilikan individu. Mayoritas kendaraan listrik masih berada di pusat Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.

Kepala Bidang ESDM, Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Bali, Ida Bagus Setiawan, menjelaskan Bali sedang gencar mendorong transisi dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi udara dan suara. Penggunaan kendaraan listrik yang sudah mencapai 1.064 unit.

Setiawan berpendapat pertambahan kendaraan listrik di Bali patut diapresiasi karena tidak mudah membangun ekosistem kendaraan listrik di tengah masifnya penjualan kendaraan berbahan bakar minyak.

“Memang membangun ekosistem kendaraan listrik butuh waktu yang panjang dan butuh dukungan semua pihak. Bali merupakan salah satu daerah yang penggunaan kendaraan listriknya sudah banyak, walaupun masih terbatas di daerah perkotaan,” jelas Setiawan kepada Bisnis, Selasa (13/8/2022).

Infrastruktur pendukung kendaraan listrik seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) juga belum banyak di Bali, hanya tersebar di sejumlah titik di Kota Denpasar dan satu titik di Kintamani.

Pengembangan infrastruktur ini diproyeksikan akan terus dilakukan seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna kendaraan listrik.

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, menjelaskan Pemprov Bali mendorong penggunaan kendaraan listrik melalui Peraturan Gubernur (Pergub) No.48 tahun 2019. Dalam Pergub tersebut diatur transisi ke kendaraan listrik harus melibatkan semua pihak mulai dari Pemda, BUMN, BUMD, hingga lapisan masyarakat.

“Tujuan Pergub untuk mewujudkan kendaraan yang digunakan masyarakat Bali lebih ramah lingkungan, sesuai dengan visi pembangunan nangun sat kerthi loka Bali yakni menjaga kesucian Bali sesuai dengan kebudayaan dan alam Bali,” ujar Cok Ace. (C211)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper