Bisnis.com, DENPASAR – Perusahan yang bergerak di industri art digital atau seni digital PT Videre Kreasi Visual mulai merambah bisnis ke Bali seiring dengan mulai normalnya industri pariwisata dan event di pulau dewata.
CEO PT Videre Kreasi Visual, Elisabeth Natalia, menjelaskan industri yang dibangunnya bertujuan untuk mendukung pelaksanaan event agar lebih hidup dan menarik bagi audiens. “Industri ini membuat pemetaan seni digital kreatif, proyeksi, dan instalasi seni digital untuk semua jenis event mulai dari wedding, konser, dan event lainnya,” jelas Elisabeth di Badung, Rabu (6/7/2022).
Elisabeth menjelaskan, bisnis yang dikembangkannya tergolong baru dan masih jarang digunakan di Bali, industri ini menggunakan teknologi visual terkini seperti proyektor, menampilkan efek visual dengan tema yang ditentukan dalam bentuk 2D, 3D, sepanjang acara berlangsung.
“Jadi kami memanfaatkan alat – alat seperti proyektor dengan teknologi terkini untuk memberi efek menarik dalam sebuah event,” ujar Elisabeth.
Dengan memanfaatkan instalasi seni digital, audiens akan merasa berada di dunia lain sepanjang acara, karena disajikan berbagai efek yang hidup.
“Jika orang sudah di dalam acara mereka seperti berada di dimensi lain, karena kami benar-benar membuat suasana berbeda dengan di dalam event. Misalnya kami pernah buat instalasi digital hutan, sehingga audiens seperti benar – benar ada di hutan,” kata Elisabeth.
Instalasi seni digital ini menurut Elisabeth, bisa mengurangi dekorasi konvensional yang selama ini banyak digunakan dan membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit. “art digital bisa mengefisienkan dekorasi, sehingga tenaga kerja yang dibutuhkan juga lebih sedikit, karena konsep kami bagaimana menghidupkan satu event dengan SDM yang terbatas,” ujar dia.
Bali dipilih sebagai salah satu center bisnis, karena Bali memiliki nilai tawar tinggi sebagai tuan rumah event besar. “Kami memilih Bali karena nilai tawarnya yang sangat bagus untuk event – event skala besar, jika eventnya di Bali semua ingin datang, karena ada dukungan pariwisata dan budaya Bali yang sudah mendunia,” ujar Elisabeth.
Dalam satu tahun, Videre menargetkan 15 event besar bisa dikerjakan di Bali, termasuk terlibat dalam event G20 yang akan digelar pada November 2022. “
Kami menargetkan 12 – 15 event bisa kami dukung atau kerjakan dengan basis art digital, ini akan memberi warna baru bagi event di Bali,” ungkapnya.
