Bisnis.com, DENPASAR – Pengusaha di Bali mulai ekspansi bisnis ke Australia memanfaatkan peluang kerja sama Indonesia- Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).
Direktur ECP Katalis, Paul Bartlet, menjelaskan sejumlah 50 pengusaha Bali sudah melirik pasar Australia sebagai pasar baru yang potensial untuk pengembangan bisnis. “Ada 50 pengusaha yang sudah menyatakan minat ekspansi ke Australia. Untuk sektornya macam-macam termasuk medical tourism,” ujar Paul di Denpasar, Selasa (28/6/2022).
Indonesia dan Australia sebagai dua negara dengan ekonomi terbesar di kawasan, memiliki potensi kemitraan bisnis yang besar termasuk. “Kami mendorong kolaborasi bisnis yang saling menguntungkan kedua negara dan selaras dengan kepentingan bilateral serta regional. Kemudian memberikan manfaat dalam jangka panjang, berdampak secara sosial, mendukung kesetaraan gender dan mencerminkan keunggulan kedua negara” ujar Paul.
Sektor kesehatan menjadi salah satu sektor yang diminati oleh pengusaha Bali untuk dikembangkan di Australia. Salah satu pengusaha Bali, Nyoman Santiawan yang juga owner dari Eternal Estetic, menjelaskan sedang menjajaki peluang pengembangan bisnis kesehatan di Australia. “Kami melihat peluang bisnis sektor medical atau kesehatan itu bagus di Australia, kami sedang menjajaki masuk ke Australia dengan bisnis itu,” jelas Nyoman kepada Bisnis.
Kota besar di Australia seperti Melbourne, Perth, Darwin menjadi kawasan potensial untuk bisnis kesehatan. “Kami melihat peluang di kota Melbourne, Perth dan kota lainnya bagus untuk bisnis kesehatan,” ujar Nyoman.
Selain itu, Indonesia dan Australia juga bisa bekerjasama dalam standardisasi tenaga medis, dokter dan rumah sakit. “Kedua negara juga bisa kerja sama dalam pengembangan SDM seperti standarisasi tenaga medis dan dokter, kemudian akreditasi rumah sakit kedua negara, sehingga standar kesehatan kedua negara bisa sama,” ujar Nyoman.
Baca Juga
Nyoman menjelaskan pengusaha Bali memiliki peluang untuk ekspansi bisnis ke Australia karena kedekatan jarak dan partnership ekonomi yang sudah terjalin sejak lama. “Kami menilai peluang ekspansi kita besar, baik itu pengusaha di Bali ke Australia maupun pengusaha Australia ke Bali, kami harap peluang itu seimbang. Tinggal sekarang kami juga mendorong regulasi pemerintah Indonesia memudahkan langkah tersebut,” ujar Nyoman.
Ekspansi bisnis ini juga berpotensi meningkatkan nilai perdagangan antara Bali dan Australia. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat nilai ekspor Bali ke Australia sejumlah US$4,48 juta. Komoditas ekspor Bali ke Australia didominasi oleh produk komoditas pakaian jadi bukan rajutan. sementara itu nilai ekspor Australia ke Bali hanya US$550.000. (C211)