Bisnis.com, MATARAM - Nilai piutang pembiayaan multifinance di Nusa Tenggara Barat hingga Oktober 2021 turun 3,78 persen (yoy) menjadi Rp3,08 triliun.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB menyebutkan penurunan piutang pembiayaan di daerah seiring dengan penurunan nilai piutang pembiayaan di tingkat nasional yang turun 5,26 persen (yoy) menjadi Rp383,8 triliun.
Kepala OJK NTB Rico Rinaldy menjelaskan penurunan piutang pembiayaan di NTB tidak setajam penurunan di tingkat nasional. Turunnya piutang pembiayaan tidak lepas dari kehati-hatian perusahaan multifinance memberikan pembiayaan di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga
"Karena bagaimanapun sumber pembiayaan yang digunakan Multifinance berasal dari perbankan, jadi ada kehati-hatian di tengah situasi saat ini, karena pembiayaan memiliki resiko juga," jelas Rico, Sabtu (25/12/2021).
Perbaikan kinerja multifinance akan terjadi seiring dengan perbaikan perekonomian di NTB, yang diprediksi akan membaik pada 2022 dengan pertumbuhan 6 persen menurut proyeksi Bank Indonesia.
Selain itu, pembiayaan modal ventura di NTB tumbuh 7,96 persen (yoy) menjadi Rp179 miliar. Menurut Rico pembiayaan modal ventura belum diminati. "Pembiayaan modal ventura belum banyak dilirik di NTB, di tingkat nasional juga nilainya tidak begitu besar di angka Rp15,79 triliun," kata dia. (K48)