Bisnis.com, MATARAM - Dua perusahaan menjadi kontraktor pembangunan smelter di kabupaten Sumbawa Barat dengan nilai investasi Rp26 triliun.
Perusahaan yang mendapat tender pembangunan smelter yakni China Nonferrous Metal Industry's Foreign Engineering and Construction Co., Ltd. (NFC) dan PT. PIL Indonesia. Kontrak ditandatangani oleh PT. Amman Mineral dan kedua perusahaan tersebut pada Jumat (10/12/2021).
Dalam kontrak kerjanya, pembangunan smelter dimulai pada Februari 2022 dan ditargetkan rampung pada 2023. Dikonfirmasi Bisnis, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Satu Pintu (DPM-PTSP) NTB Muhammad Rum menjelaskan nilai kontrak dua pembangunan smelter tersebut. "Nilai investasi direncanakan mencapai Rp26 Triliun," jelas Rum kepada Bisnis pada Jumat (10/12/2021).
Baca Juga
President Direktur PT. Amman Mineral Alex Ramlie menjelaskan pembangunan smelter dalam tempo kurang dari dua tahun merupakan tantangan yang luar biasa. "Ini sangat challenging, walaupun waktunya singkat kami akan bekerja keras mewujudkannya," jelas Alex dikutip dari rilis.
Pembangunan Smelter merupakan bagian dari proyek pemerintah untuk melakukan hirilisasi di sektor tambang, dengan tujuan agar Indonesia bisa memilah kandungan isi tambang sebelum melakukan ekspor.
Sementara itu, Gubernur NTB Zulkieflimansyah menjelaskan penandatanganan tender pembangunan smelter merupakan terobosan yang besar bagi NTB. "Setelah proses yang lama akhirnya tercapai juga, pembangunan smelter merupakan investasi yang tidak sedikit," ujar Zul. (K48)