Bisnis.com, MATARAM - Restrukturisasi kredit produktif di Nusa Tenggara Barat pada kuartal I/2021 Rp6,63 triliun.
Restrukturisasi kredit produktif paling besar terjadi di sektor perdagangan besar dan eceran dengan jumlah Rp3,43 triliun atau 47,74 persen. Sektor kedua yang kreditnya di restrukturisasi penyedia akomodasi dan penyedia makanan minuman dengan nilai restrukturisasi sejumlah Rp1,25 triliun atau 18,56 persen.
Kredit pada sektor real estate, pertanian dan kontruksi juga mengalami restrukturisasi sejumlah Rp1,31 triliun.
Deputi Kepala BI Perwakilan NTB Iwan Kurniawan menjelaskan menurunnya daya beli masyarakat menjadi penyebab kredit sektor perdagangan besar dan eceran mengalami restrukturisasi tertinggi.
"Penurunan daya beli masyarakat selama pandemi Covid-19 berdampak pada sektor perdagangan dan eceran yang tercermin pada permintaan restrukturisasi kredit pada sektor tersebut," jelas Iwan kepada Bisnis, Jumat (6/8/2021).
Tingginya restrukturisasi kredit pada sektor pedagang besar dan eceran juga tercermin dari kinerja sektor tersebut yang mengalami kontraksi pada kuartal I/2021.
Baca Juga
Restrukturisasi kredit pada kuartal I/2021 secara keseluruhan sejumlah 11,93 persen atau menurun dibandingkan kuartal IV/2021 dengan restrukturisasi sejumlah 12,79 persen.
"Penurunan jumlah kredit yang direstrukturisasi sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang perlahan menunjukkan perbaikan," ujar Iwan.
Meningkatnya restrukturisasi kredit mulai meningkat pada kuartal II/2020 seiring dengan berdampaknya dunia usaha imbas dari pandemi Covid-19. Pada 2019 hingga kuartal I/2020 restrukturisasi kredit masih terjaga di angka 5 persen. (K48)