Bisnis.com, DENPASAR - Rasio temuan positif Covid-19 di Provinsi Bali naik signifikan dalam sebulan terakhir.
Data Kementerian Kesehatan per 15 Juli melaporkan, positivity rate per minggu di Pulau Dewata sebesar 28,74 persen. Pada 30 Juni, rasio positif 19,35 persen, lalu pada 3 Juli mencapai 30,34 persen. Sedangkan secara nasional, rasio positif per 15 Juli sebesar 29,26 persen.
Sedangkan racio tracing di Provinsi Bali hanya sebesar 3,26 per minggu. Sedangkan pada 10 Juli hanya 0,29 per minggu. Tracing kontak erat dan terkonfirmasi di Bali masuk kategori terbatas.
Adapun keterisian rumah sakit (BOR) di Bali 67,76 persen, sedangkan posisi 9 Juli baru 56,20 persen.
Rasio rawat inap di Bali 33,29 per 100.000 penduduk/minggu. Rasio kematian 2,08 per 100.000 penduduk per minggu. Rasio konfirmasi 110,29 per 100.000 penduduk per minggu.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Bali I Ketut Suarjaya mengatakan pelacakan Covid-19 lebih ditingkatkan karena positivity rate dari contact tracing saat ini mencapai di atas 20 persen. Artinya dari jumlah total orang yang dites, lebih dari 20 persennya dinyatakan positif Covid-19.
Baca Juga
"Kami tingkatkan tracing berdasarkan tingkat positivity rate dari hasil pelacakan yang dilakukan, karena angkanya di atas 20 persen maka kami tingkatkan tracing hingga lima kali lipat," kata dia kepada Bisnis, Kamis, (15/7/2021).
Berdasarkan data Pemprov Bali, pada Kamis (14/7/2021) kasus positif Covid-19 di Pulau Dewata secara kumulatif sebanyak 57.488 orang, pasien sembuh 50.409 orang (87,69%), dan meninggal dunia 1.691 orang (2,94%). Kasus Aktif menjadi 5.388 orang (9,37%).
Lebih lanjut, imbuhnya, saat ini Bed Occupation Rate (BOR) rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di sembilan Kabupaten/kota se-Bali mencapai 70,04 persen atau terisi 1.370 untuk tempat tidur isolasi non intensif. Sedangkan BOR tempat tidur intensif terisi 196 atau 73,13 persen. Dari 2.224 total kapasitas tempat tidur khusus pasien Covid-19, hanya 658 yang masih tersedia.
"Jika kasus meningkat berarti masih ada yang belum disiplin menjalankan protokol kesehatan Covid-19, padahal pengendalian pandemi ini tugas bersama utamanya melakukan pencegahan dari hulu," tambahnya.