Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asosiasi Pariwisata di Bali Mulai Lakukan Digitalisasi Usaha

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Bali Trisno Nugroho mengatakan digitalisasi dalam bidang pariwisata dengan sistem pembayaran nontunai sebagai upaya menjalankan bisnis saat pandemi.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Bali Trisno Nugroho Mensosialisasikan Digilisasi Pariwisata di kantor GIPI Bali/Bisnis-Luh Putu Sugiari
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Bali Trisno Nugroho Mensosialisasikan Digilisasi Pariwisata di kantor GIPI Bali/Bisnis-Luh Putu Sugiari

Bisnis.com, DENPASAR - 10 asosiasi pariwisata di Bali mulai melakukan proses digitalisasi usaha dengan sistem pembayaran nontunai menggunakan QRIS Bank Indonesia.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Bali Trisno Nugroho mengatakan digitalisasi dalam bidang pariwisata dengan sistem pembayaran nontunai sebagai upaya menjalankan bisnis saat pandemi. Langkah ini juga untuk meningkatkan kualitas pariwisata di Pulau Dewata, sehingga mampu bersaing dengan negara lain seperti Singapura dan Thailand.

"BI punya sistem pembayaran nontunai yakni Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), digitalisasi dalam hal ini menjadi salah satu kunci utama untuk membangun kepercayaan dan kenyamanan wisatawan dalam berwisata," kata dia di Kantor Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Kamis, (20/5/2021).

Menurut Trisno, transaksi pembayaran secara nontunai dengan QRIS dapat dilakukan dengan lebih cepat, mudah, murah, dan aman terutama di tengah pandemi seperti saat ini. Selain itu, sistem pembayaran ini juga dapat dilakukan pada segala bidang usaha, mulai dari hotel, restoran, pusat oleh-oleh, hingga pasar tradisional.

Deputi Direktur BI Bali Agus Sistyo W. menuturkan digitalisasi pembayaran yang dilakukan oleh Bank Indonesia berbasis QRIS sangat tepat dengan pelaksanaan protokol kesehatan Covid-19, karena bisa dilakukan tanpa tatap muka langsung. Terlebih lagi digitalisasi akan mampu menangkap peluang baru yang timbul dari efisiensi melakukan pembayaran nontunai.

"Digitalisasi harus dilakukan jika tidak ingin ketinggalan dalam menangkap segala peluang yang ada," tambahnya.

Ketua GIPI Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana menjelaskan sepuluh asosiasi yang menjadi anggotanya telah berkomitmen untuk mewujudkan pemulihan pariwisata dengan melakukan digitalisasi pariwisata. Adapun asosiasi tersebut, yakni MDA, PHRI, ASITA, HPI, PAWIBA, SIPCO, PUTRI, GAHAWISRI, PATA, dan HILDIKTIPARI.

"Untuk mewujudkan pariwisata berkualitas yang mampu bersaing dengan negara lainnya, langkah yang memang harus dilakukan adalah beralih pada digitalisasi usaha. Kami telah berkomitmen untuk itu," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper