Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akibat Pandemi, Omzet Pie Susu Dhian Turun 70 Persen

Manajer Operasional Pie Susu Dhian I Gede Sidharta mengatakan sejak pandemi Covid-19 melanda Bali pada Maret 2020, omzet penjualan turun 70 persen (year on year/YoY).
Manajer Operasional Pie Susu Dhian I Gede Sidharta saat berada di pabrik pembuatan pie susu/Bisnis-Luh Putu Sugiari
Manajer Operasional Pie Susu Dhian I Gede Sidharta saat berada di pabrik pembuatan pie susu/Bisnis-Luh Putu Sugiari

Bisnis.com, DENPASAR - Omzet penjualan pie susu Dhian di Bali menurun hingga 70 persen atau senilai Rp150 juta per bulan akibat pandemi Covid-19.

Manajer Operasional Pie Susu Dhian I Gede Sidharta mengatakan sejak pandemi Covid-19 melanda Bali pada Maret 2020, omzet penjualan turun 70 persen (year on year/YoY). Pada kondisi normal senilai Rp500 juta menjadi Rp150 juta per bulan saat pandemi.

"Pasar kami sangat bergantung pada sektor pariwisata, jadi ketika pusat oleh-oleh ditutup, omzet kami juga turun drastis," kata dia kepada Bisnis, Senin, (17/5/2021).

Menurut Gede, karena mengalami penurunan omzet, pihaknya terpaksa merumahkan hampir 60 persen karyawan. Sedangkan saat ini hanya tersisa 75 orang yang bekerja di pabrik dan di tiga outlet.

Lebih lanjut, untuk tetap mempertahankan usaha yang berdiri sejak 2010 ini, berbagai strategi terus dilakukan, seperti penjualan melalui daring dan bekerjasama dengan reseller. Namun pemasaran secara daring hanya menyumbang 10 -15 persen dari total omzet.

"Selain penjualan daring, kami juga mengandalkan pasar lokal di tengah pandemi. Seperti saat adanya upacara agama Hindu di Bali yang menggunakan pie susu," tambahnya.

Sementara itu, kapasitas produksi Pie Susu Dhian juga mengalami penurunan dari kondisi normal 130.000 pcs menjadi 60.000 pcs per hari selama pandemi.

Jumlah produksi ini, sambungnya, sempat naik 30 persen sebelum adanya larangan mudik atau menjelang 6 Mei 2021. Namun setelah tanggal tersebut pabrik kembali mengalami penurunan produksi atau sepi pemesanan.

"Menjelang 6 Mei sebelum larangan mudik kami berproduksi sampai malam, sekitar pukul 20.00 Wita. Hanya saja dengan adanya larangan mudik kembali membuat produksi kami turun," jelasnya.

Meski usahanya terguncang akibat pandemi, Pie Susu Dhian terus berinovasi di dalam menjalankan bisnis. Salah satunya dengan membuat berbagai varian baru seperti pie kacang yang akan diluncurkannya. Sebelum itu sudah ada varian stroberi, blueberry, vanila, dan coklat.

Saat ini Pie Susu Dhian juga mulai mengembangkan bisnis, dengan menambah satu outlet di Kabupaten Jembrana.

"Kami bisa bertahan hingga saat ini, bahkan di tengah pandemi ada kunci suksesnya, yakni dengan mempertahankan kualitas, rasa. Serta yang terpenting menyisihkan hasil rejeki usaha untuk dibagi kembali pada warga yang membutuhkan," tutur Gede.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper