Bisnis.com, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali memprioritaskan vaksinasi Covid-19 kepada 5.000 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Pulau Dewata yang telah dikontrak dan siap berangkat hingga Juni mendatang.
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan pihaknya tengah mengupayakan terpenuhinya program vaksinasi bagi PMI Bali yang diperkirakan jumlahnya lebih dari 26.000 orang. Kemudian vaksinasi ini akan dilaksanakan secara bertahap dengan prioritas pertama 5.000 orang PMI yang sudah siap berangkat atau sudah diikat kontrak kerja.
Menurutnya, tenaga kerja asli Bali yang merantau ke luar negeri harus diproteksi dan difasilitasi dengan baik, didukung dan dipermudah dalam prosesnya menuju negara pemberi kerja.
Dengan demikian, pekerja migran harus segera didata dengan baik. Pendataan mulai dari identitas, tempat kerja, identitas perusahaan atau atasan.
"Untuk itu harus tertib di data, agar bisa dilayani dengan baik. Dilaksanakan secara bertahap," kata dia dalam rilis, Senin, (5/3/2021).
Lebih lanjut, dia menjelaskan sudah selayaknya pekerja migran asal Bali mendapat perhatian di tengah pandemi dan situasi ekonomi tidak menentu seperti saat ini. Dengan begitu, diharapkan para pekerja yang sebagian besar bekerja di kapal pesiar dapat memperoleh pekerjaan dengan status jelas.
"Ini patut kita syukuri bersama sebenarnya," tambahnya.
Ketua Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) Bali I Dewa Putu Susila mengapresiasi upaya Gubernur Koster yang akan memfasilitasi program vaksinasi bagi pekerja migran asal Bali.
Baginya, hal ini sangat krusial karena vaksinasi menjadi syarat untuk bisa kembali bekerja. Karena harus ada hitam di atas putih yang disertakan sebagai persyaratan sebelum berangkat.
"Jika program vaksinasi PMI ini bisa berjalan, saya rasa Bali bisa jadi pelopor karena daerah lain belum ada," kata Susila.