Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelangkaan Pasokan Babi, Pembeli Luar Bali Berani Bayar 27 Persen Lebih Mahal

Persediaan babi hidup tinggal 20 persen dari total populasi yang ada, hal ini disebabkan karena wabah yang sempat menyerang babi satu tahun lalu sehingga nilai jual jadi meningkat.
Daging babi./Istimewa
Daging babi./Istimewa

Bisnis.com, DENPASAR - Pelaku industri usaha di Jakarta menawarkan untuk membeli babi dari peternak Bali dengan harga 27 persen lebih tinggi dibandingkan nilai jualnya di Pulau Dewata karena persediaan daging segar yang terbatas di jawa.

Ketua Gabungan Usaha Peternak Babi Indonesia (GUPBI) Provinsi Bali Ketut Hary Suraya mengatakan daging babi hidup di Bali telah ditawar senilai Rp58.000 - Rp60.000/Kg oleh pembeli dari Jakarta dan Surabaya. Sementara itu, harga jualnya di Pulau ini hanya Rp44.000/Kg.

Dari sisi lain persediaan babi hidup tinggal 20 persen dari total populasi yang ada, hal ini disebabkan karena wabah yang sempat menyerang babi satu tahun lalu sehingga nilai jual jadi meningkat.

"Kami seperti dilema, karena marginnya sampai Rp16.000. Namun jika kami menjual babi ke luar daerah, maka stok babi di Bali akan kosong. Tapi jika bertahan dengan harga itu, kami juga sulit," tuturnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (9/3/2021).

Padahal menurut Hary, satu bulan yang lalu harga daging babi hidup sempat mencapai Rp52.000/Kg, kemudian muncul isu wabah baru di Bali yang menyebabkan harga turun 15 persen.

Selain itu, sambungnya, dampak wabah yang berkepanjangan turut menyebabkan tidak terjadinya restocking yang berujung pada kelangkaan stok daging babi hidup. Selanjutnya, penyerapan babi di Bali juga melemah seiring dengan pembatasan kegiatan adat yang disebabkan oleh pandemi Covid-19

"Ya saat ini kami sedang mencari solusi dan berkomunikasi dengan semua stakeholder, kalau harga daging babi hidup di Bali bisa tembus lebih dari Rp50.000 maka tidak akan kami jual ke luar," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper